Quantcast
Channel: Nasional | AutonetMagz :: Review Mobil dan Motor Baru Indonesia
Viewing all 5209 articles
Browse latest View live

Membandingkan Wajah Toyota Avanza Dengan Produk Honda

$
0
0

cover-toyota-avanza-facelift-2015-indonesiaJakarta, AutonetMagz – Setelah kami menjadi media pertama yang mempublikasikan wajah Toyota Avanza minor change 2015, Pasti banyak yang kaget kan kalau bentuk Avanza berubah menjadi solid wing face ala Honda, begitu sih reaksi teman-teman pecinta otomotif ketika pertama kali melihat model depannya. Nah sebenarnya mari kita bahas, kenapa sih Toyota melakukan permak wajah depan Avanza seperti itu?

Keen Look

Sejak tahun 2012, Toyota memulai semua line up baru mereka dengan bahasa desain baru yang bernama “Keen Look”, mobil yang pertama kali mendapatkan desain keen look ini adalah Toyota Auris yang diluncurkan di Eropa dan perlu diakui bahwa bentuknya keren, diluar kebiasaan Toyota.

Toyota-Auris-facelift-BiruKeen look sendiri jika diterjemahkan memiliki arti tampilan tajam, setajam silet. Kita tidak akan lagi menemukan sosok mobil tersenyum gembira seperti layaknya Peugeot, namun berganti menjadi tampang wajah mobil yang galak dan memiliki sudut-sudut tajam yang tidak biasa.

Menurut Hiroya Fujita selaku engineer yang pertama kali menciptakan mobil dengan wajah keen look, semua mobil Toyota terbaru akan memiliki desain bumper yang lebih menekan kebawah untuk memberikan kesan lebar, rendah dan memiliki titik gravitasi rendah, lalu setiap lekukan mobil dibuat diberikan karakter yang tajam dan kuat sesuai dengan permintaan Akio Toyoda yang memerintahkan untuk membuat mobil yang menarik dengan postur yang sporty.

Solid wing faceSedangkan Solid Wing Face jauh lebih mudah untuk dikenali, pokoknya grille sama lampu depan mobil Honda seperti siluet sebuah sayap pada kedua lampunya dan postur mobil seperti ditarik dari depan ke belakang. Lebih simpel jika dijelaskan dibandingkan dengan keen look yang memiliki makna sangat luas.

Baca Juga: Ini mesin baru Toyota Avanza Facelift 2015

Karena saking abstraknya penjelasan tentang keen look milik Toyota, kita bisa menemukan wajah mobil Toyota satu sama lain sangat berbeda dan tidak memiliki karakteristik yang mudah dikenali bahwa itu adalah mobil Toyota, Contohnya pada Toyota Avanza kali ini, menurut kami Toyota Avanza memiliki wajah solid wing face ketimbang keen look. Sebagai contoh, mari kita bandingkan dengan Honda Odyssey.

Honda Odyssey vs AvanzaDan kedua, mari kita bandingkan dengan produk Honda yang masih hangat seperti Honda HR-V, karena mobil ini memiliki lampu depan yang mirip, bahkan grille bawahnya juga sangat mirip. Agak sulit mencari gambar Honda HR-V dengan angle yang sama dan warna yang mirip, tapi untungnya kita menemukan gambar ini di situs caranddriver.com (gambar HR-V sepenuhnya milik Car and Driver), pas lagi warnanya biru, mungkin memang sudah jalannya.

Honda-HR-V-vs-Toyota-Avanza-Mirip

Wkwkwkw…. Mirip kan? Terlihat jelas sebenarnya kedua mobil ini memiliki banyak kesamaan, mulai dari tarikan lampu meruncing ke tengah, grilee bergaris hitam, dua buah pemecah angin di bumper. Untuk pemilik Honda HRV, kami sarankan untuk tidak memberikan aksesori chrome tambahan di bibir bawah grille, karena nanti sangat identik dengan Avanza!

Nah sekarang bagaimana jika kita ganti logo Toyota menjadi Honda dan tambahkan logo RS berwarna merah pada grillenya, apakah mobil ini cocok menjadi sebuah Honda dari tampilan depannya?

Honda-AvanzaWkwkwkwk…. Cocok bukan? Nah soal siapa meng-copy siapa tentu saja itu diluar ranah kami, tapi soal mirip atau tidak, kami rasa hal ini disebabkan oleh definisi keen look yang terlalu luas dan tidak spesifik, sehingga desainer Toyota bebas menciptakan desain tanpa harus memiliki kesamaan dengan produk Toyota lainnya.

Tapi jika disimpulkan, mirip kan desain Avanza baru dengan Honda? Nah jadi buat anda yang belum sanggup beli Honda Odyssey atau Honda HR-V, minimal kita bisa beli versi paket hematnya yang lebih terjangkau dan lebih muat banyak.

Baca juga: Ini Bocoran Wajah Avanza Terbaru

NB: artikel ini hanya intermezzo, tidak perlu dianggap serius!


Two In a Row, Suzuki Luncurkan 2 Mobil Sekaligus di PRJ Kemayoran

$
0
0

Launching-Suzuki-Celerio-dan-Swift-GS

AutonetMagz.com – Memanfaatkan momen hiruk pikuk pengunjung di Pekan Raya Jakarta 2015, Suzuki mempersiapkan segala sesuatunya untuk menarik perhatian publik dengan cara meluncurkan 2 mobil sekaligus. Yang pertama adalah city car Suzuki Celerio, sementara yang satu lagi adalah Suzuki Swift GS, varian baru dari Suzuki Swift.

Ada sekelumit hal yang akan kami sampaikan mengenai Celerio. Tahun lalu, Celerio sempat mampir sebagai tamu undangan di IIMS 2014 sebagai studi untuk membuka segmen baru. Hasil studinya sudah kelihatan dengan diluncurkannya Celerio secara resmi. Nah, kira-kira ada tidak ya perbedaan atau sunatan fitur antara Celerio yang di IIMS dengan yang sekarang dijual Suzuki? Ada sedikit, tapi akan kami bahas di artikel review.

Baca juga : First Impression Review Suzuki Celerio di IIMS 2014

Suzuki-Celerio

Tentu banyak yang bertanya “Kok Celerio? Kan saya waktu itu minatnya sama Suzuki Hustler.” Memang, kei car bergaya SUV tersebut sangat menarik pengunjung, tapi jika kei car di Jepang harganya murah karena mendapat banyak keringanan, di Indonesia harganya sudah tidak bisa dibilang murah lagi karena akan terbentur pajak mobil CBU Jepang dan lain-lain.

Hal itu jugalah yang membuat tak ada satu pun merek Jepang di Indonesia berani mengimpor kei car, paling baru Daihatsu saja yang berani menjual Copen baru-baru ini. Oh ya, Suzuki tak memasang target penjualan kali ini, karena fokus mereka sekarang adalah menaikkan brand image Suzuki.

suzuki-swift-gs

Berlanjut ke Suzuki Swift GS, ini adalah varian baru yang membuat hilangnya Swift GL serta membuat Swift GX jadi varian termurah. Singkatnya, Swift GS adalah varian penengah antara Swift GX dan hot hatch Swift Sport. Di eksteriornya, yang diubah adalah lampu depan projector ber-HID dan auto leveling dan lampu belakang kepunyaan Swift Sport, pelek 16 inci, spoiler baru, lalu fitur baru di Swift GS adalah cruise control.

Dengan harga 146 juta Rupiah (Celerio Manual) dan 158 juta Rupiah (Celerio CVT), serta 214,4 juta Rupiah ( Swift GS Manual) dan 223,5 juta Rupiah (Swift GS Matik), apakah kedua mobil ini worth the money? Nantikan di First Impression Review AutonetMagz untuk kedua mobil Suzuki ini!

First Impression Review Suzuki Celerio oleh AutonetMagz

$
0
0

Suzuki-Celerio-Indonesia

AutonetMagz.com – Dalam kasus jual beli barang, kadang ada penjual yang suka melakukan preview barang dengan berbagai macam alasan, seperti sedang menilai minat publik, barang asli masih dipesan, dan lain-lain. Kalau sudah ada konsumen yang tertarik dengan barang tersebut, namun ujung-ujungnya barang yang diterima berbeda jauh dengan apa yang dilihat saat preview, tentu saja akan menimbulkan kekecewaan dari pihak konsumen.

Nah, bagaimana dengan Suzuki? Tahun lalu mereka melakukan preview Suzuki Celerio yang rencananya dipasang sebagai city car di atas Karimun Wagon R. Setelah studi dan riset hampir setahun, sekarang mereka resmi merilis Celerio untuk pasar Indonesia. Dengan status CBU Thailand, apakah mobil ini berbeda jauh dengan yang sempat kami review di IIMS? Mari kita telusuri dalam First Impression Review Suzuki Celerio Indonesia bersama AutonetMagz.

Eksterior

Dibanding Celerio yang kami jumpai tahun 2014, Celerio yang dijual oleh Suzuki Indonesia agak terlihat gundul karena tidak memakai body kit yang lengkap dari depan, samping hingga belakang termasuk roof spoiler. Stiker bermotif carbon printing pada gril, cekungan handle pintu dan beberapa sektor lain juga absen. Sepertinya semua hal tadi merupakan paket upgrade yang bisa dibeli secara terpisah.

gril-suzuki-celerio

Gril depannya masih mengandalkan 2 bilah chrome dengan frame berwarna matt black, bukan diwarnai sewarna bodi ataupun pakai bingkai chrome juga. Tiga bilah di bagian air dam bumper depan juga tak diberikan aksen chrome. Lumayan, setidaknya tidak membuat tampilannya norak dan lebay gara-gara kebanyakan chrome seperti beberapa mobil yang bisa kita temui di pasaran.

Harga Suzuki Celerio Indonesia 2015

Di sisi samping, kita melihat kalau mobil ini sebenarnya agak-agak boxy, tapi ada sejumlah alur desain dan kontur body yang dihadirkan untuk mengaburkan kesan mengotak. Jika dibandingkan duo Agya-Ayla, kami rasa mobil ini desainnya lebih sip meski tak sebaik penampilan Datsun GO Panca. Pada sektor kaki-kaki, kita mendapat pelek 6 spoke 14 inci yang berdesain bak kipas angin.

plat-bodi-suzuki-celerio

Kami tahu ada beberapa konsumen yang suka iseng mengetuk-ngetuk bodi ketika melihat-lihat sebuah mobil untuk mencari tahu seberapa baik materialnya. Untuk Celerio ini, ketika diketuk-ketuk sama sekali tidak terkesan murahan, ditekan pakai jari pun masih terasa lumayan kokoh. Coba bandingkan dengan beberapa mobil yang harganya lebih mahal tapi panel bodinya terkesan kurang kokoh dan mudah penyok saat ditekan dengan jari. Poin plus untuk Celerio di material eksterior.

karet-pintu-suzuki-celerio

Sayangnya, saat keisengan kami berlanjut untuk memeriksa karet-karet pintu, kami menemui kalau karet pintu belakang pemasangannya belum cukup baik, terutama di bagian sudut pintunya. Kasus tersebut hanya terjadi di pintu belakang saja, kalau di pintu depannya pemasangan karetnya sudah rapi dan tak gampang lepas. Tak terlalu masalah, setidaknya ia sudah dilengkapi dengan karet peredam ganda.

suzuki-celerio-belakang

Bagian belakangnya mungkin agak terkesan datar dengan pintu bagasi yang cenderung rata, namun keuntungannya desain seperti ini bisa memaksimalkan kapasitas bagasi. Overall, eksterior Celerio lumayan oke meski kalau dibandingkan dengan Splash misalnya, kami masih lebih suka desainnya Splash meski sudah agak berumur. Pada akhirnya, tinggal selera anda yang menentukan apakah Celerio enak dipandang atau tidak.

Interior

Tak ada yang berbeda sama sekali dari interior Celerio yang sempat kami simak di IIMS kemarin, masih dengan dominasi warna hitam, aksen silver di beberapa bagian, head unit indash dan bahan plastik di dashboard dan doortrim. Tahun lalu, kami tak sempat memeriksa secara penuh tentang build quality interiornya, dan akhirnya kemarin sempat kami periksa. Bagaimana hasilnya?

interior-suzuki-celerio

Karena desain dashboard-nya tidak banyak lekukan tajam dan tarikan garisnya halus, celah antar panel dashboard dan doortrim cenderung minim, konsisten dan rapi. Hanya saja di aera dashboard tengah antara pengemudi dan penumpang depan, area itu masih bisa sedikit goyang saat ditekan. Selain area tersebut, semuanya terkesan well built.

kualitas-dashboard-suzuki-celerio

Head unit indash-nya minimalis, baik dari segi desain dan kemampuan entertainmentnya. Hanya cukup untuk mendengarkan radio, CD dan MP3 dengan koneksi AUX dan USB. Mode selektor AC-nya lengkap dengan pengaturan arah hembusan, sirkulasi udara, suhu dan kecepatan kipas AC. Dibanding kompetitor yang harganya mirip-mirip, Daihatsu Sirion facelift misalnya, mungkin fasilitasnya tak beda jauh, paling hanya steering switch control yang tak akan kita temui di Celerio.

audio-suzuki-celerio

Di balik setir yang berdesain mirip dengan Ertiga dan Swift dan punya tilt steering, ada panel instrumen yang punya MID sebagai fitur standar dan dual airbag untuk pengemudi dan penumpang depan. Joknya masih menggunakan motif polkadot seperti unit yang tampil di IIMS, dan sebagai pilihan transmisi, ada varian manual 5 speed dan CVT yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan dan kocek anda.

setir-suzuki-celerio

Mengenai kepraktisan, Celerio tidak terlalu bagus namun juga tidak buruk. Ia punya glove box yang besar, door pocket yang besar di pintu depan dan 2 buah cup holder di depan rem tangan. Tapi saat dilanjut ke belakang, door pocket-nya tidak begitu panjang dan hanya ada 1 cup holder di belakang tuas handbrake, tak ada center console box.

penyimpanan-suzuki-celerio

Duduk di bangku depan Celerio masih terasa pas, namun kami masih kurang sreg dengan kursi yang headrest-nya menyatu karena membuatnya tidak bisa disetel untuk berbagai postur orang, tapi jika anda sudah coba duduk dan rasanya pas, berarti tak ada masalah. Yang menurut kami harus banyak diberi masukan adalah kabin belakang Celerio.

kabin-depan-suzuki-celerio

Dengan adanya 3 seatbelt, berarti kabinnya dirancang untuk memuat 3 orang di belakang, tapi dengan headrest yang hanya setinggi leher orang dewasa, terasa kurang nyaman karena kepala tak punya tempat untuk bersandar. Hidup ini sudah cukup miris jika tak punya sandaran iman dan sandaran hati, masa iya sandaran kepala juga ikut-ikutan hilang?

kabin-belakang-suzuki-celerio

Selain itu, penumpang yang duduk di tengah akan merasa kurang lengkap dibanding penumpang lainnya, karena tidak ada headrest sama sekali dan seatbelt-nya hanya 2 titik. Berita baiknya, headroom dan legroom-nya sangat lega untuk ukuran mobil sekecil ini, tidak akan membuat penumpangnya merasa sumpek.

kapasitas-Bagasi-Suzuki-Celerio

Bagasi Celerio punya kapasitas 254 liter, dan jika masih kurang, jok belakangnya yang terpisah 60:40 bisa dilipat hingga rata, meski tidak rata lantai seperti Ertiga. Kita mendapatkan cover tray pemisah bagasi dan tempat penyimpanan ekstra yang rapi, bisa buat menyimpan alat-alat seperti kotak P3K dan lain-lain. Untuk fitur keselamatannya, selain dual airbags yang sudah disebutkan, ada rem ABS yang siap mencegah roda terkunci saat hard braking.

Mesin

Mesin Celerio harusnya sudah familiar untuk orang Indonesia, terutama yang sudah pernah mencoba LCGC Karimun Wagon R karena mesinnya sama persis. Berkode K10B, mesin 1.000 cc 3 silinder ini bisa menghasilkan 68 PS dan 90 Nm, cukup untuk menggendong bodi Celerio yang beratnya hanya 805 kg (manual) dan 840 kg (CVT).

mesin-suzuki-celerio

Selain itu, seharusnya mesin ini juga bisa berbagi komponen suku cadang mesin dengan Karimum Wagon R, jadi tak usah khawatir soal suku cadang. Engine bay Celerio tidak semuanya dicat sewarna bodi, dan masih ada beberapa bagian yang terasa kasar saat disentuh. Kap mesinnya tidak dilengkapi peredam meski saat diraba terkesan halus.

kap-mesin-suzuki-celerio

Perlu diingat juga, di luar negeri Celerio mengalami isu miring soal keselamatan akibat masalah brake failure yang menyebabkan mobil gagal ngerem. Menurut pihak Suzuki Indonesia, masalah tersebut sudah diselesaikan melalui prosedur recall dan unit yang beredar di Indonesia berbeda. Makannya, Suzuki berani menjamin masalah tersebut tak akan ditemui di Celerio spek Indonesia.

Kesimpulan

Sebagai sebuah mobil kecil yang bukan LCGC dan bermesin 1.000 cc, Suzuki Celerio bisa jadi pilihan bagi mereka yang sedang mencari mobil pertama dan mengutamakan kualitas baik, kabin lega, ukuran bodi dan mesin kecil serta suka dengan kehalusan berkendara, karena Celerio adalah mobil Jepang 1.000 cc CVT pertama di pasar Indonesia. Seperti kita tahu, CVT unggul di transmisinya yang ringan, akselerasi yang halus dan konsumsi BBM yang cenderung lebih irit. Kami juga senang kalau Suzuki tak banyak menyunat hal-hal yang dimiliki Celerio preview di IIMS dan Celerio yang dijual sekarang.

Akan tetapi, pernyataan Suzuki yang menyatakan tak memasang target penjualan dan berusaha menaikkan brand image melalui Celerio dan Swift GS membuat kami sedikit berpikir. Memang, mengubah mindset publik soal brand image akan makan waktu lama, tapi tak pernah terpikirkan untuk mengubah brand image dengan menjual city car 1.000 cc CBU Thailand. Menurut kami saja, dengan beraninya Suzuki menjual hot hatch Swift Sport saja itu sudah cara yang bagus untuk menaikkan brand image secara perlahan.

peluncuran-suzuki-celerio

Lalu, karena Splash masih dijual oleh Suzuki Indonesia dengan selisih harga yang tak begitu jauh dari Celerio, kami sempat berpikir, apa mungkin orang yang tadinya mau beli Celerio bisa lari ke Splash? Tambah sedikit budget dari harga Celerio, bisa dapat Splash bermesin 1.200 cc yang setara dengan Etios, Brio, March dan lain-lain serta durabilitas yang sudah teruji oleh waktu. Beberapa keunggulan Celerio dibanding Splash adalah desain baru, transmisi CVT yang halus dan harga lebih murah.

Celerio sekarang sudah dijual dengan harga OTR Jakarta sebesar 146 juta (manual) dan 158 juta (CVT). Bagaimana menurutmu Suzuki Celerio Indonesia? Sampaikan di kolom komentar!

Hyundai Grand i10X Akan Gempur Segmen City Car Bermodalkan Styling Crossover

$
0
0

Hyudai-grand-i10X-brosur

AutonetMagz.com – Di India, Hyundai punya hatchback bergaya crossover yang bernama Hyundai i20 Active, dan sepertinya Hyundai di Indonesia juga ingin mencoba hal yang sama untuk salah satu mobil jualan mereka. Karena i20 sudah tidak dijual di Indonesia, mereka mencoba peruntungan dengan city car mungil Hyundai Grand i10. Nah, hari ini Hyundai akan menampilkan preview city car crossover yang bernama Hyundai Grand i10X.

Yang dilakukan Hyundai pada Grand i10X kira-kira mirip dengan i20 Active, yakni menyematkan sejumlah body kit bergaya adventure. Di bumper depan, ada protector berwarna hitam yang komplit dengan fog lamp beserta LED DRL. Profil sampingnya makin berisi dengan side protector berwarna hitam dan bumper belakang juga punya lower protector hitam.

detail-hyundai-grand-i10x

Kosmetik tambahannya makin komplit dengan adanya roof spoiler, muffler tip dan pelek 14 inci two tone. Praktis, Hyundai Grand i10X menjadi satu-satunya city car di Indonesia yang berani tampil sebagai sebuah crossover. Saat diperkenalkan, ada aksesoris roof bar yang bisa dibeli sebagai opsional, berguna untuk menaruh barang-barang seperti sepeda atau hal lainnya.

Di interiornya, setirnya kini sudah dilapis kulit dan punya aksen silver bezel di tengahnya. Sisanya, kita masih digoda dengan motor driven power steering, LED Cluster biru, auto lock, tilt steering, head unit double DIN yang bisa memainkan berbagai media seperti CD, MP3, USB dan punya 4 speaker di sekujur kabin.

harga-hyundai-grand-i10x

Mesinnya masih sama, 1.250 cc D-CVVT bertenaga 87 PS dan torsi 12,2 kg-m, tapi karena Hyundai hanya menyediakan Grand i10X dengan transmisi manual saja, mungkin akan sedikit jadi gangguan saat macet-macetan di jam sibuk. Dengan harga 155,5 juta Rupiah, harganya terbilang amat sangat bersaing dibandingkan mobil sejenisnya yang belum tentu punya tampilan seperti ini.

Penasaran? Pantengin terus AutonetMagz untuk warta lebih lanjut mengenai Hyundai Grand i10X, sampaikan juga opinimu di kolom komentar!

Begini Wajah Toyota Avanza Veloz Facelift 2015 Menurut Desainer Muda!

$
0
0

Toyota-Avanza-Veloz-Facelift-2015

Jakarta, AutonetMagz – Masih ingat dengan wajah Toyota Avanza Facelift terbaru yang dibocorkan AutonetMagz beberapa minggu lalu? Kali ini, kami mendapatkan bentuk render dari Toyota Avanza Veloz dari seorang pemuda berbakat dari Facebook kepada AutonetMagz mengenai wajah Toyota Avanza Veloz Facelift 2015.

Mengacu pada bocoran gambar yang sudah terlihat sebelumnya, ia mencoba menggambarkan wajah Toyota Avanza Veloz yang akan memiliki tampilan lebih mewah dan futuristik dibandingkan dengan model tipe G yang lebih dulu dibocorkan, perbedaannya ada pada bentuk grille depan yang lebih mewah, chrome di bilah grille bagian atas, dan body kit bawah yang dibuat lebih elegan.

Baca juga: New Toyota Avanza Facelift 2015 Akan Dibekali Mesin Baru?

Tampak-depan-Toyota-Avanza-Baru-2015

Menurut Raditya Brahmanah, ia mengambil wajah depan dari Honda Odyssey terbaru sebagai dasar dari pembuatan model depan dari Avanza Veloz Facelift, karena mobil tersebut memiliki beberapa kesamaan dari tarikan garis lampu, grille hingga bumper bawah dari Toyota Avanza terbaru. Sehingga untuk membuat render wajah depan Avanza Veloz terbaru tidak begitu banyak yang harus dimodifikasi.

Kami juga setuju dengan pendapatnya bahwa Toyota Avanza Veloz terbaru sangatlah identik dengan Honda Odyssey maupun Honda HR-V terbaru, bahkan kami juga telah membuat artikel komparasi wajah Toyota Avanza baru 2015 dengan kedua produk Honda tersebut. Tetapi meskipun begitu, kami suka sekali dengan wajah Toyota Avanza Veloz terbaru yang diperkirakan oleh Raditya.

Baca Juga : Membandingkan Wajah Toyota Avanza Dengan Produk Honda

Honda Odyssey vs Avanza

Percaya atau tidak, pembuat gambar ini ternyata adalah pelajar yang masih duduk di kelas 3 SMP di salah satu sekolah ternama di Bandung, bukan seorang desainer grafis berpengalaman atau orang yang bekerja di bidang tersebut selama bertahun-tahun, bahkan menurut kami, selain berbakat, ia juga memiliki selera yang bagus.

Bagaimana pendapatmu dengan wajah dari Toyota Avanza Veloz terbaru? Semoga saja model aslinya bisa sebagus buatan Raditya. Thanks bro Radit atas kiriman gambarnya!

Punya karya yang ingin dimuat di AutonetMagz? Kirim karya kamu ke mail@autonetmagz.com

Akhirnya All New BMW X6 Generasi Kedua Meluncur di Indonesia

$
0
0

BMW-X6-2015

AutonetMagz.com – BMW cukup nyentrik saat mereka meluncurkan X6 pertama kali, karena banyak yang berpikiran “Ngapain SUV sama coupe digabung?” tapi nyatanya mobil SAC ini sukses dan bisa membuat merek lainnya – khususnya sesama merek Jerman – mengikuti langkah yang sama dengan menggabungkan SUV dan coupe. Nah, untuk mempertahankan eksistensinya sebagai pionir, BMW X6 generasi kedua sekarang sudah resmi datang ke tanah air.

“All-new BMW X6 adalah satu-satunya Sports Activity Coupé di segmennya yang telah membukukan penjualan global hampir seperempat juta unit. Kendaraan dinamis ini juga memiliki posisi khusus di antara keluarga BMW X berkat desain eksterior yang sangat menarik, performa luar biasa serta kemewahan yang menyatu dengan beragam fitur inovatif,” kata Karen Lim, Presiden Direktur BMW Group Indonesia. “Mulai bulan ini, all-new BMW X6 xDrive35i akan memenuhi kebutuhan pelanggan Indonesia akan kendaraan dengan karisma, kemewahan dan kedinamisan,” tambah Karen.

BMW-X6-2015-samping

Masih tampil dengan setengah bodi bawah SAV dan setengah bodi atas coupe, BMW X6 baru juga menyandang elemen-elemen desain BMW baru, misalnya lampu depan yang menyentuh gril dan kontur desain front bumper yang membentuk huruf X. Untuk anda yang ingin X6-nya tersaji lebih personal, bisa memilih paket Pure Extravagance yang menambahkan aksen mencolok dan berkualitas tinggi untuk interior maupun eksterior.

BMW-X6-rear-2015

Opsi Pure Extravagance memberikan sejumlah tampilan eksklusif, salah satunya adalah skema warna Cerium Grey. Elemen stainless steel untuk apron depan dan belakang,desain unik dari Air Breather di fender depan, trim aluminium dengan solid finish di ujung tailgate, velg 20 inci dengan desain V-spoke dan finishing two tone serta ban dengan ukuran berbeda di depan dan belakang. Tapi tanpa paket itu pun rasanya X6 ini masih eye-catching kok kalau ketemu di jalan.

interior-BMW-X6

Kabin BMW X6 juga masih membawa nafas khas BMW, namun kali ini ada sejumlah pembaruan di fitur yang rata-rata dibuat untuk pengemudi. Salah satunya adalah HUD yang menampilkan informasi dalam tampilan layar widescreen full colour kini meliputi konten yang lebih beragam. Bila diperlukan, daftar kontak telepon dan informasi hiburan juga dapat ditayangkan di hadapan pengemudi. Grafis 3D menunjukkan kecepatan kendaraan maupun pesan-pesan Check Control, informasi navigasi – termasuk rekomendasi lajur – serta informasi lainnya yang disediakan oleh sistem bantuan pengemudi.

Fitur lainnya adalah headlamp dengan Adaptive LED, Comfort Access dan Navigation System Professional dengan Touch Controller, Harman/Kardon high-end surround-sound system dengan output 600 W. Tampilan layar LCD 10.25 inci multifungsi punya X6 hadir dengan resolusi tinggi, dikombinasikan dengan frame beraksen krom.

kabin-belakang-BMW-X6

Jika ingin menambah paket Pure Extravagance, maka kita akan dapat pilihan upholstery kulit ‘Dakota’’ untuk bangku yang sporty dan pilihan bahan dari BMW Individual dengan kulit ‘Walknappa’ pada panel instrumen dan trimming aluminium sebagai pelengkapnya. Soal ruang, seperti biasa, kami ragu tentang headroom penumpang belakang. Selega-leganya headroom baris kedua X6, sepertinya headroom milik X1, X3 atau X5 masih lebih roomy.

wallpaper-BMW-X6

BMW X6 yang dijual di Indonesia adalah tipe xDrive35i, artinya ia punya mesin bensin 3.000 cc 6 silinder dengan TwinPower Turbo dengan twin-scroll turbocharger, Valvetronic, Double VANOS dan High Precision Injection. Hasilnya adalah tenaga 306 hp dan torsi 400 Nm yang disalurkan via penggerak AWD xDrive dan transmisi Steptronic 8 percepatan. Cukup untuk melarikannya dari 0-100 km/jam dalam 6,4 detik dan top speed mencapai 240 km/jam. Setara angka performa hot hatch, padahal bobot X6 jauh lebih berat.

BMW-X6-xDrive-AWD

BMW X6 punya berbagai mode berkendara mulai dari Eco Pro, Comfort, Sport dan Sport+. Tak hanya mengubah respons mesin, namun dengan adanya paket chassis baru juga meningkatkan kenyamanan dan pengalaman berkendara, sama halnya dengan suspensi udara pada sumbu roda belakang dan Dynamic Damper Control yang termasuk dalam paket Comfort Adaptive Suspension Package.

BMW-X6-2015-belakang

BMW X6 xDrive35i akan tersedia di seluruh Dealer Resmi BMW Indonesia mulai dari Juni 2015 dengan harga mencapai 1,889 Miliar Rupiah off-the-road, dan dilengkapi dengan BMW Service Inclusive, yang termasuk perawatan rutin tanpa biaya selama 5 tahun atau 60.000 km. Tertarik? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar!

Guys, Jakarta Macet Itu Karena Kalian Terlalu Sering Menginjak Rem!

$
0
0

Macet Jakarta di daerah underpass KasablankaJakarta, AutonetMagz – Eits, jangan pada terpancing dulu dengan judulnya, tapi memang itulah yang akan kami bahas di artikel kali ini. Banyak orang yang menyalahkan sumber kemacetan karena jumlah pertambahan kendaraan tiap tahun tidak sebanding dengan pertambahan ruas jalan. Benarkah demikian? Sebelum kita menelaah lebih dalam, saya ingin mengajukan dua buah pertanyaan seputar problematika di jalan raya;

1. Pernahkah kamu terjebak macet di jalan yang sangat lebar (3 jalur misalnya), ternyata setelah melewati satu titik dimana ada beberapa angkot/bis ngetem di sebelah kiri, tiba-tiba jalanan langsung lancar seperti sulap?

2. Pernahkah kamu terjebak macet di tol dimana ternyata penyebab kemacetan tersebut adalah kecelakaan beruntun dimana para korban sudah menepi di bahu jalan, tapi dampaknya masih mengular hingga beberapa kilometer ke belakang, dan setelah melewati lokasi kecelakaan tiba-tiba jalanan mendadak lancar seperti sihir?

Mungkin itulah jawaban dari penyebab 2 kemacetan diatas, yaitu menginjak rem!

Masih belum paham? Oke saya akan jelaskan lebih detail sekali lagi (jika kamu memutar video dibawah, sebenarnya kamu bisa melewatkan tulisan yang cukup panjang ini).

Gini maksudnya, kalau kamu bilang kemacetan di Jakarta diakibatkan jumlah mobil yang terlampau banyak dan jumlah jalanan yang sudah tidak cukup lagi, sebenarnya kita ngomongin jalan raya atau tempat parkir?

Gampangnya, 1 ruas jalan yang panjangnya 1 kilometer kira-kira mampu menampung 125 mobil jika kita mengambil jarak kendaraan rata-rata 8 meter, tetapi 125 mobil tersebut dalam keadaan diam atau sedang parkir.

Macet Jakarta kian hari makin parah

Nah, kalau misalkan di jalan sepanjang 1 kilometer tersebut semua mobil berjalan dengan kecepatan 30 kilometer perjam, berapa banyak kendaraan yang dapat melintas? Terus kalau misalkan kecepatannya ditambah menjadi 60 kilometer perjam atau dua kalinya, berapa mobil tuh yang bisa lewat di jalan itu?

Tentunya banyak kan? Sekarang coba bayangkan ada jalan 3 lajur yang dilewati oleh kendaraan dengan kecepatan 60 kilometer perjam, maka ratusan mobil bisa melewati jalan tersebut dalam hitungan menit. Jadi bisa dibilang, semakin tinggi kecepatan rata-rata kendaraan, berbanding lurus dengan tingkat kelancaran jalan raya.

Solusi macet dan kemacetan di Jakarta

Nah sekarang coba kalau pengendara di 3 jalur tersebut telalu sering menginjak rem atau menurunkan kecepatan, mungkin karena ada angkot ngetem di sebelah kiri, atau pengemudi pelan di jalur kanan, ataupun hal-hal kecil lainnya. Tentunya kecepatan rata-rata pasti akan berkurang atau para pengendara yang terhenti di sebelah kiri akan mengantri satu-persatu untuk pindah ke jalur lain agar tidak terhalang oleh objek yang memperlambat kecepatan.

Lebih logis lagi bisa kita lihat pada aplikasi traffic report bernama Waze yang mendeteksi kemacetan berdasarkan kecepatan kendaraan. Terutama jika kita melihat warna merah di suatu jalur, maka jalur tersebut sudah dipastikan macet total karena berjalan dengan kecepatan rata-rata kurang dari 10 kilometer perjam.

peter yan

Menurut Peter Yan selaku konseptor Transjakarta dan Ahli Transportasi asal NTT, lulusan S2 teknik Sipil di Jerman yang ada dalam video menjelaskan fenomena ini sebagai berikut;

“Ada statement bahwa kemacetan di Jakarta akibat pertumbuhan kendaraan sebanyak 11% tidak sesuai (sebanding) dengan pertumbuhan ruas jalan yang sekitar 1%,” katanya. “Saya berpendapat pernyataan itu kurang tepat. Karena pada prinsipnya jalan itu dirancang dengan (untuk) kecepatan tertentu, 30 atau 40 km/jam misalnya untuk jalan dalam kota.

Sehingga dengan kecepatan tertentu itu jalan tersebut menampung kapasitas/jumlah kendaraan. Kapasitas itu akan berakhir jika kecepatan itu mulai menurun drastis. Pertanyaannya kecepatannya menurun karena apa?”

Nah, untuk menjawab hal tersebut, Peter Yan yang berprofesi sebagai supir taksi Eagle (masih dibawah Express Group) bisa melihat problematika ruwetnya lalu lintas di Jakarta. Padahal ia merupakan insinyur di bidang Teknik Sipil dengan spesialisasi Transportasi dan Air, ia juga tercatat sebagai Dosen aktif program S2 Plantologi di Universitas Tarumanegara.

BMW IIMS 2014Dan dari studi tersebut, salah satu kesimpulan dari penyebab kemacetan utama di Jakarta bukanlah semata-mata karena volume kendaraan, tetapi karena pengendara mobil di Jakarta yang terlalu sering menginjak Rem!

Penasaran seperti apa lengkapnya? Ikut video serial Jakarta Tanpa Macet yang dibuat oleh Iwan Hikmawan (@Sketsagram) dan Peter Yan, salah satu anggota Tim Studi Transportasi Jakarta 1991 yang mengusulkan busway.

Kunjungi laman Facebook Jakarta Tanpa Macet untuk informasi lebih lanjut.

Shell Advance Baru Kini Menjadi Pelumas Motor Canggih Berbahan Gas Alam

$
0
0

peluncuran-oli-baru-shell

AutonetMagz.com – Sama seperti teknologi otomotif, teknologi pelumas juga berkembang pesat. Hal ini bisa disimak pada varian baru pelumas cap kerang alias Shell yang baru-baru ini meluncurkan Shell Advance Ultra with PurePlus Technology. Hal yang menarik adalah, jika pelumas biasanya berbahan dasar minyak bumi, maka mayoritas bahan baku dari pelumas anyar ini adalah gas alam.

Meski Shell tahu kondisi penjualan motor sedang tak begitu gemilang, tapi tak menghalangi mereka untuk meluncurkan oli baru untuk dinikmati pelanggannya. “Kami tahu kalau kondisi market motor sekarang sedang agak lesu, tapi kami tetap ingin para konsumen kami merasakan teknologi terbaru dari para peneliti Shell dalam produk pelumas baru ini,” demikian kata Edward Satrio, Brand Manager Helix & Advance PT. Shell Indonesia.

launching-shell-advance-ultra

Tak sekedar peluncuran dan penjelasan produk saja, mereka juga menyampaikan kalau pelumas ini sudah diuji di luar negeri seperti Thailand dengan hasil pengujian yang lebih baik dibanding pelumas konvensional. Karena belum puas, Shell memutuskan untuk menguji pelumas baru ini bersama sejumlah komunitas motor yang doyan touring. Bagaimana hasilnya?

Dari semua anggota komunitas yang ditawarkan untuk mencoba Shell Advance Ultra baru ini, semua menyampaikan kesan yang sama : tenaga lebih baik, ganti gigi halus, enteng di tanjakan dan tak perlu downshift untuk mendapat power lebih di motornya. Hasil dyno test yang dilakukan Shell pun cukup impresif, karena dengan melakukan tes dyno 2 kali – pertama sebelum penggunaan dan kedua setelah menempuh 2.500 km – grafik tenaga cenderung stabil, tak ada penurunan signifikan.

testimoni-pengguna-shell-advance-ultra

Sebagai harga perkenalan, Shell membanderol produk Shell Advance Ultra with PurePlus Technology ini dengan harga 115 ribu Rupiah untuk kemasan 1L, dan setelah itu akan ada penyesuaian harga lagi. Nah, bagi para biker yang sudah saatnya ganti oli, nggak rugi kayaknya mencoba pelumas baru ini. Penasaran?


Harga KIA Rio Facelift 2015 Bocor dan Sudah Bisa Dipesan

$
0
0

kia-rio-facelift-indonesia

AutonetMagz.com – Versi facelift dari KIA Rio merupakan salah satu mobil yang ditunggu oleh konsumen hatchback di Indonesia, karena di luar negeri mobil ini punya improvement yang menggiurkan, khususnya spek Eropa. Sedikit pesimis sebenarnya kalau tradisi sunatan massal akan menghilangkan sebagian besar hal baik di KIA Rio facelift, tapi seorang sales KIA menyampaikan kalau KIA Rio baru sudah bisa dipesan, dan kini ada varian termahal bernama Platinum.

Seperti KIA lainnya semisal Sportage dan Picanto, Rio Platinum akan jadi yang terlengkap. Menurut penjelasan Ridjal Mulyadi, Marketing Communication Manager KIA Mobil Indonesia (KMI), KIA Rio Platinum akan dibekali steering switch control, LED DRL, tombol start/stop engine, pelek 17 inci, serta dual airbags. Sementara, hanya fitur itu yang disebutkan akan hadir meski kami harap ada fitur baru lagi di Rio selain yang sudah disebutkan tadi.

interior-KIA-Rio-facelift-australia

Selain tipe Platinum tersebut, varian matik dan manual yang nanti akan keluar belum diketahui ubahan fiturnya. Kalau ubahan eksterior, sekitar 90 persen mirip dengan versi global, paling minus lampu depan dengan projector lens dan pelek yang desainnya beda. Tak heran, karena KIA Rio Indonesia yang sekarang saja tak punya projector headlamp, padahal versi globalnya punya.

Masih menurut sumber yang sama, kenaikan harga KIA Rio facelift adalah 3 juta rupiah dari model yang sekarang ada. Unit-unitnya sudah didistribusikan ke dealer-dealer KIA setelah melakukan soft launching untuk kalangan tertentu, tapi penyebarannya belum merata. Sayangnya, pemesanan untuk varian Platinum belum bisa dilakukan meski harganya sudah diumumkan, yakni sekitar 241 juta Rupiah, lalu harga Rio facelift manual adalah 208 juta dan yang matik 223 juta.

foto-kia-rio-facelift-indonesia

KIA masih menggodok beberapa hal agar mereka bisa meluncurkan Rio facelift, paling peresmiannya kalau tidak ketika bulan Ramadhan, ya pas gelaran IIMS atau GIIAS. Dengan kenaikan harga 3 juta rupiah dari sekarang, apa yang menurutmu bakal jadi perubahan yang bagus dari KIA Rio facelift? Sampaikan di kolom komentar!

Nissan March 1.500 cc Stop Produksi Karena Tidak Laku!

$
0
0

New Nissan March tahun 2014

Jakarta, AutonetMagz – Tidak butuh waktu lama bagi Nissan untuk menyadari kesalahannya ketika memutuskan untuk menyuntik mati Nissan March dengan mesin 1.500 cc. Pasalnya, City car dengan mesin setara sub-compact hatchback tersebut tidak sesuai dengan market Indonesia, apalagi harganya cukup tinggi dibandingkan dengan city car sekelasnya.

Okay, memang mobil ini tidak jelek, untuk sebuah city car, varian mesin 1.500 ini sudah memiliki VDC (Stability control), 4 buah parking sensor, retractable mirror, AC dengan climate control dan push start stop engine button. Namun dengan banderol harga yang hampir mencapai 200 juta Rupiah, rasanya calon pembeli akan berpikir 2 kali untuk membanderol mobil yang masih masuk ke dalam kategori City Car meskipun mesinnya sudah dibuat lebih besar.

Nissan  March Eropa interior

Mesin 1.500 cc yang dibekali di mobil ini juga bukan mesin yang buruk, mesin 1.500 cc HR15DE ini dikenal cukup bertenaga di putaran atas dan sangat irit sebagaimana halnya Nissan Grand Livina dan Nissan Juke, apalagi dengan bodi yang lebih kecil, tentunya performa dan efisiensi mesin ini pasti lebih baik dibandingkan dengan model lain.

Di tahun 2014 silam, varian 1.500 cc jika ditotal mampu menyumbangkan penjualan sebanyak 1.794 unit atau menyumbang sebanyak 29% dari total keseluruhan penjualan Nissan March yang mencapai 6.110 unit. Namun angka tersebut diperoleh dengan perjuangan keras dan program-program menarik yang ditawarkan Nissan, hal tersebut terlihat dari angka penjualan tiap bulan yang tidak stabil, seperti misalkan di awal-awal tahun mobil ini bisa laku ratusan unit, namun di bulan April hingga Juni, mobil ini hanya laku dalam hitungan jari atau belasan unit saja, tiba-tiba di bulan Agustus, penjualannya kembali melonjak menjadi ratusan unit, dan di bulan November kembali menurun, bahkan di bulan Desember hanya laku 3 unit saja.

Nissan  March Eropa belakang

Di awal tahun 2015 ini, Nissan hanya mampu menjual 21 unit Nissan March 1.500 cc hingga bulan April. Memang sih penjualan kendaraan lagi menurun di tahun 2015 ini, tetapi untuk sebuah mobil masal dengan harga kurang dari 200 juta Rupiah, angka tersebut merupakan bencana bagi sebuah pabrikan sebesar Nissan. Apalagi Nissan March facelift ini baru diluncurkan pada bulan Desember 2013 silam, atau belum genap 2 tahun tapi sudah disuntik mati karena dianggap gagal memenuhi ekspektasi.

Bukan pertama kalinya Nissan mengalami kegagalan dalam perencanaan produk mereka di Indonesia. Sebelumnya tercatat Nissan juga pernah mengalami hal serupa dengan Nissan Evalia yang diprediksi menjadi backbone penjualan menggantikan Grand Livina dengan target penjualan 50.000 unit pertahun fiskal, namun ternyata penjualan mobil tersebut hanya mampu meraih angka 7.000 unit pertahun. Bahkan menurut data Gaikindo, Nissan Evalia di tahun ini hanya terjual sebanyak 6 unit saja dari Januari hingga April 2015.

New Nissan Evalia tahun 2014

Baca Juga : Ini 7 Mobil Gagal di Indonesia

Meskipun begitu, menurut kami Nissan memiliki produk yang bagus dan cukup value, hanya saja dari spesifikasi dan model produk yang ditawarkan sering kali tidak sesuai dengan kemauan pasar Indonesia, padahal jika mereka mau mendengarkan apa kata konsumen Indonesia, kami yakin mobil-mobil mereka bisa memiliki potensi penjualan yang lebih tinggi.

Datsun Hadirkan GO dan GO+ Panca Special Edition dengan Paket Aksesoris Ekstra

$
0
0

Datsun GO Special Edition Indonesia 2015

AutonetMagz.com – Sudah jadi rahasia umum kalau PRJ Kemayoran selain untuk memeriahkan ulang tahun kota Jakarta, juga merangkap ajang para produsen untuk menarik lebih banyak konsumen dengan menjajakan barang dagangannya. Contohnya jelas dan sangat banyak, misalnya Suzuki yang kemarin meluncurkan Celerio dan Swift GS di PRJ. Datsun rupanya juga ingin menarik pengunjung, tapi dengan cara lain.

Yang mereka lakukan adalah menghadirkan Special Edition dari LCGC Datsun GO+ Panca. Untuk sebuah Special Edition, apa yang dilakukan Datsun tergolong sederhana, hanya menawarkan spion elektrik dengan lampu sein, fog lamp serta pelek alloy 15 inci berwarna abu-abu. Simpel ya? Ya namanya juga LCGC, what do you expect?

Asesoris original OEM Datsun GO+ special edition

Selain untuk GO+ Panca, hatchback Datsun GO Panca juga akan dapat aksesoris ini. Menurut Datsun, paket aksesoris ini harganya 2,9 jutaan saja, tapi itu hanya untuk fog lamp dan spion elektrik serta lampu seinnya, sedangkan untuk pelek alloynya belum diketahui harganya. Yang pasti, sepertinya harga satu set peleknya lebih dari 2,9 juta.

Paket Special Edition dengan harga khusus ini berlaku untuk pembelian GO Panca atau GO+ Panca mulai dari Juni hingga Agustus 2015. Promo ini tak hanya berlaku di PRJ saja, tapi di seluruh dealer Datsun. Bagaimana, ada yang berminat? Sampaikan opinimu di kolom komentar!

Isuzu MU-X Kini Dapat Ubahan Minor, Apa Saja Tambahannya?

$
0
0

Isuzu-MU-X-Minor-Change

AutonetMagz.com – SUV Isuzu MU-X yang jadi andalan Isuzu Indonesia untuk melawan Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero Sport serta Ford Everest memang tergolong sebagai kontestan yang usianya belum begitu uzur di Indonesia, tapi rasanya Isuzu sangat menaruh harapan di mobil yang satu ini. Terbukti, belakangan ini Isuzu sudah melakukan sedikit minor change pada MU-X agar ia tampil makin menarik.

Kami melihat tak ada banyak usaha ribet yang dilakukan Isuzu untuk mendandani MU-X, karena di luarnya kita hanya melihat penambahan LED DRL baru. Oke, standarnya sudah punya LED DRL, tapi entah kenapa bentuk dan penempatannya kelihatan seperti DRL aftermarket, bukan original Isuzu. Selebihnya, SUV kembaran Chevrolet Trailblazer ini tak mendapat apa-apa lagi di eksterior.

dashboard-isuzu-mu-x

Cerita yang sama berlanjut ke interiornya. Yang diubah hanya panel dashboard bagian tengah berwarna glossy black, sebelumnya warnanya abu-abu. Di dashboard dan door trim-nya sekarang ada aksen wooden panel berwarna hitam. Sudah, itu saja ubahannya, cukup sedikit bukan? Atau malah sangat sedikit?

Menurut kami, minor change-nya memang bukan yang terlalu wah, bahkan bisa kita lakukan sendiri dengan mendatangi dealer Isuzu dan bilang, “Saya minta tolong pasangin DRL dan ganti panel dashboard serta door trim, ini uangnya, terima kasih,” tapi itu semua kami kembalikan ke selera masing-masing individu.

doortrim-isuzu-mu-x

Fitur-fiturnya tak ada yang bertambah atau berkurang, begitu juga dengan spesifikasi mesinnya. Mesin 2.500 cc common rail intercooler dengan VGS (Variable Geometry System Turbo Charger) milik MU-X punya tenaga sebesar 136 di 3.600 rpm dan torsi sebesar 32.6 Kgm yang linear di putaran mesin 1.800 hingga 2.800 rpm. Jadi untuk lebih jelasnya, anda bisa baca First Impression Review Isuzu MU-X oleh AutonetMagz.

Cukupkah apa yang dilakukan Isuzu ini? Ya, mungkin bisa membuatnya bertahan tapi bukan untuk waktu yang lama. Perlu diingat kalau saingan-saingannya sekarang sudah dapat generasi baru. Ford Everest masih tahap persiapan untuk masuk ke Indonesia, Toyota Fortuner sudah muncul jadwal peluncurannya, dan render Mitsubishi Pajero Sport paling akurat sudah muncul. Akan tetapi, kami yakin merek Isuzu punya citra kuat soal mesin yang tangguh di benak masyarakat Indonesia.

Bagaimana pendapatmu, cukupkah effort Isuzu dalam memoles MU-X? Sampaikan di kolom komentar!

First Impression Review dan Test Drive Hyundai Grand i10X oleh AutonetMagz

$
0
0

hyundai-grand-i10x

AutonetMagz.com – Demam crossover sekarang tak melulu soal membuat SUV kecil semacam Honda HR-V, Nissan Juke, Ford EcoSport dan beberapa kontestan lainnya, tapi mulai merambah ke mobil-mobil lain yang lebih layak disebut crossover wannabe. Contohnya banyak, bisa kita lihat di Nissan Livina X-Gear, Honda Jazz Twist, Hyundai i20 Active.

Melihat kemampuan styling crossover yang mampu menarik minat, Hyundai meluncurkan city car bergaya crossover pertama di Indonesia (abaikan Geely LC Cross), yakni Hyundai Grand i10X. Bagaimanakah impresi dan rasanya? Inilah First Impression Review Hyundai Grand i10X ala AutonetMagz!

Eksterior

Grand i10X sebenarnya adalah Grand i10 GL, bukan GLS yang merupakan varian termahal. Dengan membubuhkan sejumlah tambahan berupa lower protector hitam di bumper depan, lengkap dengan aksen skid plate. Foglamp-nya kini tidak jomblo lagi, karena sudah ditemani oleh LED DRL, namun untuk headlamp-nya tidak berubah sama sekali.

bumper-depan-hyundai-grand-i10x

Pada dasarnya, Hyundai Grand i10 sama sekali adalah sebuah mobil yang jauh dari kesan tangguh, terutama jika dilihat dari samping. Sebuah masalah? Tidak juga, ini kan city car, tapi saat ingin dibuat gaya crossover, harus tepat ubahannya agar tidak norak. Makannya, ada Rocker Shield (sejenis side body moulding) dan aksen door handle yang sama-sama berwarna hitam agar kesan kontras dan tough bisa mencuat.

bagian-samping-hyundai-grand-i10x

Sentuhan lain di bagian samping adalah stiker hitam –sekali lagi, itu stiker – yang dipasang di pilar C yang desainnya selaras dengan garis desain jendela mobil. Dengan sentuhan ini, muncullah kesan ala floating roof yang sedan jadi tren belakangan ini, sekaligus bisa membuatnya kelihatan lebih modern dan bisa mengikuti tren.

Yang kami hargai, Hyundai tidak hanya menempelkan body kit gaya crossover saja, lalu selesai. Lebih dari itu, mereka berpikir “kayaknya bakal total ubahannya kalau ground clearance-nya naik sedikit, apalagi untuk melibas jalan rusak.” Untuk itulah kini Grand i10X kini memakai karet bundar buatan Kumho yang lebih tebal daripada Grand i10 standar.

pelek-hyundai-grand-i10x

Dengan ukuran 175/70 R14, ground clearance-nya naik hingga 0,5 inci menjadi 167 mm, menjadikannya sebagai yang paling jangkung di kelasnya. Tak hanya itu, pelek 14 incinya kini memakai warna two tone Diamond Cut Polished Dark Grey, suatu detail yang jarang kita temui di kelas city car.

Beranjak ke belakang, bagian bawah bumpernya juga dilengkapi dengan lower protector hitam dan skid plate silver, ada muffler tip chrome serta roof spoiler dengan high-mounted stop lamp. Anda mungkin melihat ada roof rack yang menempel di atapnya pada foto sebelumnya, namun itu bukanlah hal standar pada Grand i10X, melainkan opsi tambahan yang bisa ditambah sendiri dengan ekstra budget.

hyundai-grand-i10x-belakang

Overall, secara eksterior Hyundai cukup mampu membuat Grand i10 yang tadinya tampil polos menjadi sedikit punya taji sebagai sebuah crossover wannabe. Mobil ini juga bakal menarik di jalan karena tak ada lagi city car yang standarnya sudah punya tampilan seperti ini (sekali lagi, abaikan Geely LC Cross).

Interior

Pada interior, Hyundai masih menerapkan desain dashboard dan pelapis yang sama seperti varian basisnya, yakni Grand i10 GL. Kursinya masih menggunakan bahan fabric, dan berbeda dengan varian GLS yang lebih mahal, kursi depan menggunakan model headrest yang menyatu seperti pada Suzuki Celerio atau Honda Brio. Kalau alasannya ingin mengangkat kesan sporty, pemakaian jok ini sangat tepat meski sedikit kurang dibanding tipe GLS karena headrest-nya tak bisa diatur.

dashboard-hyundai-grand-i10x

Lingkar kemudinya kini berlapis kulit, merupakan poin plus karena bisa meningkatkan grip dan nyaman untuk digenggam, tapi tidak ada audio steering switch control. Untungnya, Hyundai masih melengkapi Grand i10X dengan pengaturan tilt steering, jadi setidaknya posisi mengemudi yang lebih nyaman bisa dicapai.
Sejumlah fitur yang fungsional juga ditawarkan oleh Hyundai, Grand i10X otomatis akan mengunci pintu ketika kecepatan mencapai 20 km/jam, sistem serupa yang juga bisa kita jumpai pada Nissan Grand Livina.

head-unit-hyundai-grand-i10x

Sementara head unit-nya menggunakan spek Double DIN CD, MP3, USB dan Konektivitas Aux, bukan head unit berlayar sentuh seperti pada varian GLS. Speakernya berjumlah 4 buah, dengan satu set 6” 3-way system. Dashboard Grand i10X masih menggunakan bahan plastik keras dengan kombinasi warna two tone. Kualitas buatannya tergolong masih layak, mengingat mobil ini dibuat di India.

Pengaturan AC-nya masih menggunakan kontrol secara manual, mungkin di segmen ini sepertinya hanya Nissan March dan Mitsubishi Mirage yang memiliki sistem AC otomatis dengan layar digital, tapi setidaknya pengaturan ventilasi masih disertakan.

jok-hyundai-grand-i10x

Joknya memakai bahan kombinasi fabric dan vinyl dengan aksen two tone color. Meski nyaman dan empuk untuk diduduki, tapi jok ini tak punya pengatur ketinggian. Yah, paling tidak bahan ini mudah dibersihkan. Perlu diketahui, Grand i10X tidak punya pengaturan spion elektrik, kita harus menggerakkan tongkat ajaib di sudut pilar A untuk mengatur spion.

pengaturan-spion-hyundai-grand-i10x

Kabin belakang Grand i10X tak terlalu spektakuler. Tak ada adjustable headrest, seatbelt tengahnya masih 2 titik dan harus ditarik ulur secara manual, dan sandaran joknya tidak terpisah 60:40 atau 50:50, melainkan menyatu. Headroom dan legroom-nya memang bukan yang paling lega di kelasnya, tapi tidak sempit juga kok.

kabin-belakang-hyundai-grand-i10x

Kapasitas bagasinya juga lumayan, namun pelipatan jok belakangnya tak bisa menghasilkan ruang yang rata lantai. Di balik penutup lantai bagasinya, kita disiapkan dengan ban serep space saver yang berukuran kecil dengan pelek kaleng.

bagasi-hyundai-grand-i10x

Mesin dan Safety

Hyundai sama sekali tidak mengubah apapun dari mesin 1.250 cc D-CVVT bertenaga 87 PS dan torsi 12,2 kg-m milik Grand i10 GL, tapi Hyundai hanya menyediakan Grand i10X dengan transmisi manual saja. Alasannya, karena mayoritas konsumen yang membeli mobil ini tidak tinggal di tengah kota, agak sedikit ke daerah pinggir atau mungkin luar kota. Mereka lebih suka transmisi manual daripada otomatis, karena durabilitasnya jauh lebih baik dan relatif bebas perawatan.

mesin-hyundai-grand-i10x

Urusan safety, di sinilah kekurangan Grand i10X terekspos jelas. Tak ada airbag, tak ada ABS, EBD, dan banyak hal lain absen. Hanya Hyundai Reinforced Body Structure (HRBS) sebagai pertahanan utama kalau ada benturan, plus sabuk pengaman. Jika dibandingkan dengan Daihatsu Sirion misalnya, sangat kelihatan kalau Grand i10X ini sangat tertinggal, mengingat Sirion sudah punya airbag.

transmisi-manual-hyundai-grand-i10x

Kami memahami bahwa Hyundai harus menyunat beberapa fitur untuk menyesuaikan harga agar terjangkau dengan kocek konsumen, tapi kecenderungan ATPM di Indonesia untuk menyunat fitur safety benar-benar menjadi perhatian khusus bagi kami, karena sebuah mobil tak cukup hanya untuk membantu transportasi orang bepergian dari sini ke situ, tapi harus bisa melindungi sepanjang perjalanan kalau ada hal yang tidak diinginkan. Ini tak hanya untuk Hyundai, tapi untuk semua merek yang hobi melakukan sunatan massal.

Test Drive

Saat peluncuran, Hyundai mengajak para perwakilan media untuk mengikuti sesi defensive driving memakai Grand i10X, menunya adalah bagaimana cara mengerem dengan atau tanpa ABS serta latihan slalom. Di sinilah kami mendapat kesempatan untuk mencari tahu, seberapa besar bedanya rasa pengendaraan antara Grand i10 GLS dan Grand i10X yang sama-sama ditawarkan sebagai unit tes.

test-drive-hyundai-grand-i10X

Performa mobil ini cukup bagus, masih responsif di putaran mesin bawah dan gigi rendah, dipadu dengan kopling yang enteng, sepertinya tak akan terlalu bikin betis kiri jadi kekar saat berkutat dengan macetnya jalanan. Perpindahan giginya presisi, jauh lebih mantap daripada transmisi manual Daihatsu Sirion yang pengoperasiannya kasar dan terkesan kurang rigid.

Apa yang kami suka adalah kelincahan dan minimnya body roll mobil ini. Sirion terasa gesit, tapi suspensi terasa sedikit goyah dalam kecepatan tinggi, Grand i10X terasa lebih lincah dan lebih kaku dari Sirion. Dengan penggunaan profil ban yang lebih besar, rasanya i10X lebih nyaman dalam melewati lubang jalanan dibandingkan dengan Grand i10 GLS yang menggunakan profil ban tipis.

Hyundai Grand i10X Test

Kemudinya terasa akurat, tapi penyakit dari MDPS – lebih tepatnya, penyakit power steering elektrik hampir semua mobil – adalah minimnya feel berkendara. Setirnya tergolong enteng, malah sangat enteng. Mungkin ini memudahkan di kepadatan dalam kota atau saat parkir, tapi kami lebih suka kemudi yang masih ada feel-nya, karena lebih mantap dan komunikatif.

test-slalom-hyundai-grand-i10x

Secara keseluruhan, handling mobil terasa cukup baik, peredaman suspensi nyaman tapi masih cukup handal untuk bermanuver cepat di tengah lalu lintas. Mesinnya juga cukup responsif untuk mobil seukuran ini, membuatnya jadi salah satu pilihan yang baik untuk lalu lintas dan kondisi jalan Indonesia.

Kesimpulan

Berkat gaya crossover, mesin yang handal dan setelan suspensi yang tepat berikut transmisi manual halus nan presisi yang menghadirkan rasa berkendara yang bagus, Hyundai Grand i10X memiliki gaya dan pengendaraan yang tak bisa disamai mobil manapun di kelasnya. Akan tetapi, sunatan massal di fitur safety yang hanya mengandalkan kekuatan struktur bodi dan sabuk pengaman jelas membuatnya susah berkompetisi di pasaran dan melawan Honda Brio, Toyota Etios, Suzuki Celerio dan Daihatsu Sirion.

Kami pikir ini adalah masalah umum mobil-mobil Hyundai dan sejumlah merek lain, karena mereka harus menanggung biaya impor dan pajak sehingga memaksa mereka untuk menyunat fitur mobil mereka, dan harus berjuang melawan merek Jepang yang rata-rata punya pabrik perakitan mobil di Indonesia.

wallpaper-hyundai-grand-i10x-depan

Dengan banderol harga 155,500 juta Rupiah, ia 350 ribu lebih murah daripada Daihatsu Sirion tapi masih lebih mahal daripada Brio E matik. Hyundai Grand i10X baru cocok untuk orang yang suka styling crossover, butuh ground clearance tinggi untuk menghadapi jalan jelek, menikmati asiknya berkendara dengan sebuah city car yang fun to drive, dan tidak keberatan jika tak ada fitur keselamatan selain seatbelt.

Apa anda termasuk orang-orang seperti itu? Sampaikan opinimu tentang Hyundai Grand i10X di kolom komentar!

Viar Luncurkan 3 Motor Baru, Ada Motor Trail Mini Untuk Anak-Anak Lho!

$
0
0

viar-cross-x-150

AutonetMagz.com – Anak-anak lebih suka meniru apa yang mereka nilai menarik, makannya kalau suatu saat mereka melihat orang yang berpetualang dengan motor trail dan mereka suka hal itu, pasti cepat atau lambat mereka ingin melakukannya sendiri. Tentu saja harus dilakukan di sirkuit tertutup dengan pengawasan orang tua atau profesional, tapi motornya bagaimana?

Tenang saja, kini ada sejumlah motor trail mini yang bisa dipilih untuk belajar, salah satunya merupakan produk baru Viar. Yak, merek asal Indonesia ini baru meluncurkan Mini Trail Cross X 100 cc khusus untuk anak-anak atau kaum pemula yang mau belajar menggunakan motor yang kecil dulu. Mesinnya kecil kok, hanya 100 cc, jadi pasti tak sulit meng-handle tenaganya, apalagi mesin ini diklaim irit.

viar-cross-x-100-cc-mini

Dengan dimensi ringkas dan handling yang baik, Viar Mini Trail Cross X 100 cc bisa menjadi media penunjang hobi motor trail bagi siapa saja. Perlu diingat, motor yang dijual seharga 9 juta Rupiah Off The Road ini tidak ada surat-surat jalannya, alias tidak boleh dikendarai di jalan raya, harus di sirkuit atau tempat tertutup lainnya.

Nah, lalu jika orang tuanya mau menemani anaknya menggaruk tanah, Viar juga meluncurkan New Cross X 150 cc. Dibanding Cross X 150 yang lama, ada perubahan di swing arm yang lebih panjang sehingga dapat dimodifikasi dengan ukuran ban yang lebih besar seperti ban 18-21.

new-viar-cross-x-150

Di samping itu, sokbreker belakang sudah di-upgrade menggunakan Unitrack sehingga kinerja sistem suspensi lebih baik, lalu ada striping body desain baru yang lebih trendy dengan 4 varian kombinasi warna (Merah, Hitam, Putih, dan Hijau). Cocok nih buat menemani anak yang lagi latihan turun ke tanah naik motor trail mini tadi.

Nah, untuk anda yang butuh motor bak demi kelancaran usaha pribadi, Viar tak melupakan sektor ini. Adalah New Viar Karya 300 cc yang disiapkan untuk keperluan commercial dengan daya angkut 1,2 hingga 1,5 ton. Suspensinya menggunakan 7 lapis bantalan dan dilengkapi dengan suspensi teleskopik sehingga dapat menahan beban-beban yang berat, kecuali beban hidup.

viar-karya-300-cc

Kestabilan pun meningkat karena adanya stabilizer untuk meredam getaran antara pergerakan Gardan dan Body (Bak Cargo). Gardan Karya menggunakan sistem Floater dan dilengkapi dengan selektor Hi-Lo yang merupakan sistem sama dengan sistem yang ada di truk, sedangkan selektor Hi-Lo berfungsi untuk menambah power disaat bermuatan berat dan kondisi jalan yang menanjak. Yang jelas ini bukan Hi-Lo produk susu lho ya.

New Viar Karya 300 cc Dump Truck dibanderol seharga 30,9 juta Rupiah, itu sudah harga On The Road. Jadi mau pilih motor buat menunjang usaha atau buat main garuk tanah? Sampaikan opinimu di kolom komentar!

Harga Yamaha NMax non ABS Dibanderol 23.5 Juta!

$
0
0

yamaha-nmax-non-abs-pengumuman-open-booking

AutonetMagz.com – Setelah Yamaha menyebarkan teaser open booking Yamaha NMax  dengan harga terjangkau, dinyatakan bahwa open booking akan dilaksanakan hari ini pada jam 16.45 WIB. Dalam artian setelah anda membaca artikel ini dan tertarik NMax, silahkan buka website getnmax.com untuk memesannya. Fix, rupanya open booking ini adalah booking Yamaha NMax non ABS, karena pada waktu yang sama Yamaha juga merilis Yamaha NMax non ABS di PRJ Kemayoran.

yamaha-nmax-non-abs-open-booking-getnmax.com

Namun apa yang menjadi diferensiasi antara Yamaha NMax non ABS dan Yamaha NMax ABS? Perbedaannya hanya terjadi di ECU dan Speedometer serta tentu saja tanpa piranti ABS. Selain itu pemilihan warna yang disediakan Yamaha terhadap NMax non ABS hanya 4 buah yaitu Supreme Gunmetal (abu-abu), Zenith Black (hitam), Premier White (putih), Climax Red (merah). Selain itu semua fitur sama saja dengan NMax ABS.

yamaha-nmax-non-abs-merah

 

Dengan hilangnya piranti ABS pada Yamaha NMax ini maka bobot NMax berkurang hingga 1 kg, sehingga Nmax non ABS mempunyai berat 119 kg. Perihal spesifikasi mesin, Yamaha NMax non ABS ini mempunyai mesin VVA dengan tenaga maksimal 14,87 hp/8000 rpm dan torsi maksimal 14,4 Nm/6000 rpm. Tidak ada perbedaan dengan NMax dengan ABS.

yamaha-nmax-non-abs-putih

Berapa harga yang disematkan oleh Yamaha pada NMax non ABS ini sehingga anda bisa memencet nominal di ATM? yah cukup pencet sesuai judul artikel ini, Rp.23.500.000,- saja. Oh ya bagi anda yang mencoba open booking online lewat getnmax.com, maka pemesanan hanya berlaku untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banten, Kotamadya Bandung, Kotamadya Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kotamadya Sukabumi. Anda cukup menyediakan booking fee NMax sebanyak Rp.1.000.000,- saja.

yamaha-nmax-non-abs-booking-getnmax

Open booking ini akan ditutup sampai tanggal 31 Juli 2015 dan motor akan diantar ke konsumen pada bulan Juli 2015. Satu lagi, Yamaha menyediakan NMax non ABS ini sebanyak 1000 unit, jadi siapa cepat dia dapat loh. Premium skutik harga terjangkau? sial, saya kok jadi kepengen yah.


Dealer Sebar Teaser Honda Jade Bakal Dijual di Indonesia, Serius Nih?

$
0
0

Honda-jade-rs-grey-back

AutonetMagz.com – Sebuah info menarik belum lama ini kami terima dari pembaca setia kami. Apakah anda masih ingat dengan Honda Jade? Jika anda tak tahu, itu adalah sebuah MPV yang berdesain sporty dan memiliki muka mirip Honda Civic. Di Jepang, Jade punya varian RS yang DNA sporty-nya makin merasuk ke mesinnya, karena punya mesin 1.500 cc VTEC Turbo bertenaga 148 hp dan torsi 203 Nm. Itu angka yang besar untuk mobil seukuran Jade.

Nah,kabar yang masuk ke meja redaksi kami menyampaikan kalau sebuah dealer Honda di Bandung telah mengunggah foto ke akun Instagram dealer tersebut. Foto tersebut memiliki caption “COMING SOON! Honda Jade!” dengan sejumlah hashtag yang mengikuti di belakangnya. Tentu saja kami pikir ini tanda-tanda Jade bakal dijual di sini, tapi apa iya?

instagram-honda-jade-dealer-bandung

Maka dari itu, kami langsung mendatangi dealer Honda yang bersangkutan dan bertanya kepada staf di front desk tentang kebenaran kabar ini. Ternyata jawaban yang kami dapat negatif, mereka bilang tidak mendapat apa-apa tentang Honda Jade dari pusat, bahkan mereka tidak tahu menahu soal foto Honda Jade yang diunggah di Instagram.

Akan tetapi, saat kami bertanya kepada seorang sales, ia malah bilang kalau Honda Jade sedang tahap studi dan akan datang ke Indonesia. Tentu saja kami langsung berpikir,”Kok front desk sama salesnya jawabannya nggak sinkron sih? Mana yang bener nih?”. Uniknya, selang beberapa jam setelah kami mendatangi dealer Honda tersebut, foto Honda Jade langsung dihapus.

Interior-Honda-Jade

Entahlah, antara ini memang kerjaan iseng sang admin Instagram dealer atau memang kabar soal Jade masih rahasia. Tapi jika Jade benar-benar jadi dijual di sini, kami sedikit meragukan performa penjualannya nanti. Bukan apa-apa, soalnya Jade lebih tepat dibilang sebagai station wagon daripada MPV, sementara penjualan station wagon atau estate di Indonesia amat sangat tak bisa diharapkan.

Meski dulu Mazda Vantrend sempat menjadi salah satu estate yang penjualannya cukup laris, namun semua berubah sejak tahun 2000 awal, di mana MPV sejati lebih diminati daripada estate. Buktinya, Chevrolet Indonesia yang sempat mendatangkan Optra Estate saja penjualannya amat sangat minim, belum tentu kita bisa melihat Optra Estate di jalanan sesering kita melihat Nissan Evalia misalnya.

Kabin-Honda-Jade

Tak hanya itu, positioning Jade di pasaran Indonesia juga akan sedikit membingungkan. Seperti kita tahu, di atas Honda Mobilio ada Honda Freed yang desainnya cukup berumur dan belum ganti model, padahal Honda Jazz GK5 sudah muncul. Jika Jade dijual di Indonesia dengan strategi pemasaran dan perencanaan produk yang kurang matang, bisa saja memakan pasar Freed. Tapi kalau HPM, kami rasa bagian marketing dan product planning-nya pasti sudah berpikir jauh.

Tapi jika ini memang kerjaan iseng admin dealer Honda tersebut, kami hanya ingin menyampaikan satu hal : Jangan iseng lagi dengan akun media sosial kantor. Nah, bagaimana para pembaca, apa menurut anda formula yang tepat jika Honda Jade akan dijual di Indonesia? Sampaikan di kolom komentar!

Chevrolet Trax Akan Dibawa untuk Bersaing di Indonesia, Apa Pendapatmu?

$
0
0

chevrolet-trax-2015

AutonetMagz.com – Genderang persaingan small SUV/crossover kembali ditabuh, dan kali ini Chevrolet-lah yang menyatakan ikut bersaing. Setelah terakhir kali Honda menyatakan ikut untuk melawan Renault Duster, Ford EcoSport dan Nissan Juke dengan meluncurkan HR-V, Chevrolet Trax kali ini akan menjadi kontestan di kelas yang tengah tumbuh tersebut. Bagi yang pernah nonton Transformers : Age of Extinction, mobil ini sempat muncul sebagai pasukan Decepticon.

Chevrolet Trax sendiri sebenarnya bukan mobil yang masih hangat, tapi sudah lama diluncurkan dari tahun lalu. Secara tampilan sendiri Trax tak begitu asing, seperti Chevrolet Captiva versi kurcaci, namun tentu saja ia bukan 7 seater, karena kalau memang diset untuk melawan HR-V, Juke, dan EcoSport, 5 seater saja sudah cukup.

interior-chevrolet-trax

Interior Trax masih beraura khas Chevrolet dengan desain panel instrumen mirip kepunyaan Low MPV Chevrolet Spin, yang berarti merupakan paduan takometer analog dan spidometer digital. Fitur-fitur standar Trax sudah termasuk Electronic Stability Control (ESC), Hill Start Assist (HSA), Traction Control (TC), ABS-EBD dan ada tambahan Hill Descent Control (HDC) di varian tertentu.

Di luar sana, Trax dipuji karena memiliki kepraktisan yang tergolong baik berkat banyaknya ruang penyimpanan dan jok belakang 60:40 yang bisa dilipat rata lantai untuk menghasilkan ruang bagasi hingga 1.370 liter. Itu lebih besar daripada milik Nissan Juke. Masih kurang? Jok penumpang depan juga bisa dilipat rata lantai lho. Fleksibilitas seperti ini tidak akan kita temukan di crossover atau small SUV lain.

pelipatan-bagasi-chevrolet-trax

Untuk pilihan mesin, agak sulit memprediksi mesin manakah yang akan menjadi jantung Chevrolet Trax jika dijual di sini. Tidak seperti small SUV lainnya yang kita kenal bermesin 1.500 cc, Trax memiliki mesin 1.600 cc bertenaga 115 hp serta 1.400 cc turbo bertenaga 140 hp. Jika anda sudah malas dengan mesin bensin, ada mesin diesel 1.700 cc turbo 130 hp dengan torsi 300 Nm. Besar ya?

chevrolat-trax-samping

Yang kami lihat adalah, Trax sudah punya cukup daya saing asal tak dikenai sunatan massal yang berlebihan dan strategi pemasarannya tepat. Jangan sampai mengulang kesalahan manajemen yang membuat Chevrolet Spin harus kena dampak buruknya dan pabrik GM sampai harus ditutup. Oh ya, karena pabrik GM akan ditutup akhir Juni ini, bisa dipastikan Trax akan didatangkan secara CBU, tapi belum tahu CBU mana.

Bagaimana menurutmu tentang Chevrolet Trax ini? Sampaikan di kolom komentar!

Ini Dia Rentetan Program Baru dan Menarik di Gaikindo Indonesia International Auto Show 2015

$
0
0

GIIAS 2015 - Pameran mobil Gaikindo Indonesia International Auto Show

AutonetMagz.com – Di sela-sela acara buka puasa bersama di Patio Resto di Jakarta kemarin, Seven events selaku penyelenggara acara GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2015 mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan sejumlah program dan acara baru yang akan diadakan di sana. Jujur saja, beberapa acara yang mereka sampaikan tergolong baru bagi kami. Program-program tersebut adalah sebagai berikut :

  1. 4×4 Challenge

Berkat area pameran yang amat sangat luas, penyelenggara akan mengadakan acara untuk memberikan pengalaman spesial untuk mencicipi mobil 4×4 melewati sejumlah lintasan yang dirancang berdasarkan medan di gunung Krakatau. Ada jalanan dengan kemiringan curam, jurang yang menantang, jalan-jalan sempit, dan tikungan ekstrim, di mana pengunjung akan ditemani oleh off-roader berpengalaman.

Mobil-balap-offraod-Pajero-Sport

 

  1. Jumping Championship

Baru kali ini digelar di Indonesia, acara Jumping Championship ini membolehkan peserta menguji nyali mereka dengan menggunakan beberapa kendaraan khusus seperti mobil off-road dan buggy truck, ketinggian melompat akan diukur oleh kamera GoPro yang terpasang pada sensor otomatis dari masing-masing kendaraan peserta. Asiknya, pengunjung juga diberi kesempatan untuk merasakan sensasi melompat ini, disertai oleh pembalap off-roader nasional. Acara ini akan diselenggarakan pada akhir minggu pertama dan kedua dari pameran GIIAS.

Truk-Lompat-diatas-mobil-F1

 

  1. Champion of Champions (COC)

Mungkin Anda pernah mendengar balapan semacam ini sebelumnya yang bernama Race of Champions (ROC) di luar negeri, karena beberapa pembalap terbaik dari seluruh motorsport, seperti juara slalom, juara reli, juara off-road, dan juara touring akan bertemu di sirkuit dan bersaing satu sama lain untuk memenangkan gelar juara dari ajang Champion of Champions (COC). Ingat, COC di sini artinya bukan Clash of Clans lho ya.

mobil-balap-nissan-gt-academy

 

  1. Live Modz Show Off 2015 “It’s Battle Time”

Acara sejenis ini pernah digelar sebelumnya, tapi pada GIIAS 2015, keseruan acara akan ditingkatkan menjadi kompetisi yang ketat. Kita akan melihat 3 modifikator nasional yang dipilih untuk bersaing satu sama lain dalam modifikasi mobil, langsung di depan publik selama GIIAS untuk memenangkan gelar Juara Live Modz 2015 , dan berhak memenangkan mobil yang sudah dimodifikasi secara personal oleh Signal Kustom Built.

KIA Rio dimodif full pada acara AAITF 2014

 

  1. Supercar Taxi Ride

Program baru ini adalah salah satu yang bakal jadi incaran setiap pengunjung, karena mereka memiliki kesempatan untuk duduk di kabin supercar, seperti Ferrari, Lamborghini, dan McLaren yang akan digunakan sebagai taksi, mobil akan dikendarai oleh supir profesional dan akan menguji akselerasi dan kemampuan lain di trek yang dibuat secara khusus.

McLaren-675LT-quarter

 

  1. Test Drive

Yang ini sih sudah pasti, apalah artinya sebuah pameran otomotif akbar tanpa test drive? Program ini masih tersedia untuk pengunjung yang ingin menguji mobil impian mereka, atau hanya ingin tahu rasa berkendara dari mobil tertentu, dengan mengemudi melalui rute khusus mengitari area pameran GIIAS 2015.

test-drive-BMW-218i-Active-Tourer

 

Selain semua acara dan kegiatan baru tersebut, GIIAS 2015 juga akan didukung penuh oleh Pertamina yang akan menjadi sponsor utama acara otomotif terbesar di Indonesia ini. Pada acara ini, Pertamina juga akan menawarkan berbagai program yang menarik dan membuat booth khusus yang terlihat elegan dan modern.

Lamborghini-Huracan-GT3-disponsori-Pertamina

Ada lagi, mereka akan mengumumkan kolaborasi mereka dengan Lamborghini sebagai “Technology Partner of Lamborghini” untuk membuktikan keberadaan produk Pertamina di dunia.

Nah, acara mana yang kira-kira ingin anda jajal pertama kali? Sampai ketemu di GIIAS 2015 ya!

Nissan March 1.500 cc Tetap Dijual di Indonesia!

$
0
0

New Nissan March tahun 2014

Jakarta, AutonetMagz – Masih ingat artikel Nissan March 1.500 cc Stop Produksi Karena Tidak Laku? Ternyata Nissan Motor Indonesia langsung merespon dan mengklarifikasi bahwa Nissan March dengan mesin 1.500 cc tetap hadir di Indonesia sebagai salah satu varian dari Nissan March yang bisa anda beli saat ini.

Bapak Steve Ardianto selaku President Director Nissan Motor Indonesia menyatakan kepada AutonetMagz melalui surat elektronik bahwa “Saat ini PT Nissan Motor Indonesia masih tetap memasarkan Nissan March, baik tipe 1.2L dan 1.5L di seluruh jaringan dealer resmi Nissan di Indonesia dan tidak berencana menghentikan penjualan Nissan March 1.5L”.

Nissan March facelift baru 2013 belakang

Baca Juga : Nissan Sway Concept, Calon Generasi Baru Nissan March

Meskipun sebelumnya Kompas memberitakan bahwa Nissan Motor Indonesia akan menghentikan produksi Nissan March 1.500 cc dalam waktu dekat, dan saat ini sedang menghabiskan sekitar 100 unit March 1.500 cc yang saat ini tersebar di dealer (sumber). Rupanya Nissan masih optimis dan tetap ingin mempertahankan varian tersebut.

Memang saat ini untuk kelas city car yang ada di pasaran, Nissan March merupakan city car dengan varian mesin paling besar, paling bertenaga dan paling lengkap secara fiturnya. Untuk varian 1.500 cc automatic, mobil ini telah dilengkapi dengan VDC (Nama lain dari electronic stability control milik Nissan), 4 buah parking sensor, retractable mirror, AC dengan climate control dan push start stop engine button. Namun dengan kelengkapan tersebut, mobil ini dibanderol dengan harga yang hampir mencapai 200 juta Rupiah, atau berbeda 17 juta Rupiah dengan varian 1.200 cc 3 silinder.

Nissan-March-Edisi-Spesial

Baca Juga : Nissan March Limited Edition Tampil Lebih Klasik

Nah dengan tetap tersedianya Nissan March 1.500 cc di Indonesia, Nissan March masih memegang kasta tertinggi di kelas city car untuk saat ini dengan kapasitas mesin paling besar dan kelengkapan yang lebih unggul di kelasnya, meskipun banderol harganya lebih tinggi dibandingkan dengan mobil di kelasnya. Namun ada baiknya jika Nissan juga memikirkan untuk memasukan varian Nissan March Limited Edition dan Nissan March Impul ke Indonesia agar semakin lengkap. Gimana?

Edan, Mobil Listrik Buatan Indonesia Tak Lolos Uji Emisi dan Diperkarakan!

$
0
0

Selo Mobil Listrik Indonesia

Jakarta, AutonetMagz.com – Lucu, sangat lucu ketika kami menulis judul di atas. Belakangan ini negeri tercinta kita dihebohkan dengan penahanan hingga 10 mobil listrik mantan menteri BUMN Dahlan Iskhan yang sekarang terjerat dugaan kasus korupsi. Tidak begitu jelas mobil apa saja yang disita, karena laman CNN Indonesia hanya menyebutkan kalau 8 diantaranya adalah bus listrik dan 2 di antaranya MPV. Kami akan membahas tentang lucunya kasus ini dari sisi teknik dan R&D tanpa unsur politik, because we are petrolhead, not politician!

Kepala Sub Direktorat Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejagung, Sarjono Turin, menyatakan sepuluh mobil listrik tersebut telah resmi berstatus sebagai barang sitaan. Dari sepuluh mobil sitaan, ada satu mobil yang akan dibawa ke Kejaksaan Agung untuk dijadikan sebagai contoh bukti dan alat pemeriksaan.

Sarjono Turin

Kepala Sub Direktorat Penyidikan Tindak Pidana Khusus Kejagung, Sarjono Turin – Foto inilah.com

Saat ini mobil masih ada di lokasi, sore akan dibawa. Kami akan tunjukkan ke publik bahwa itu merupakan mobil hasil karya anak bangsa yang tidak bisa digunakan tapi dibayar Rp 2 miliar,” ujar Turin saat ditemui di Kejaksaan Agung, Selasa (23/6). Namun berdasarkan hasil penyelidikan, Turin mendapati mobil tidak lulus uji emisi dan uji kelayakan sehingga Kementerian Perhubungan tidak mengeluarkan izin hasil tes kemudi. (sumber)

Mobil itu berbahaya digunakan di jalan umum. Kecepatan maksimum hanya bisa mencapai 29 km/jam. Jika kecepatan melebihi 70-80 km/jam, mobil bisa overheat,” kata Turin. Itu semualah yang kami kutip dari CNN Indonesia. Aneh bukan?

Hal yang paling simpel saja. Mobil listrik tidak punya mesin pembakaran internal, tangki bensin bahkan knalpot, mana bisa diuji emisi? Jelas-jelas emisinya 0 g/km. Anda tidak perlu menjadi professor ataupun sarjana teknik untuk mengetahui hal macam ini. Lalu tidak lulus uji kelayakan? Hei, di jalanan sebelah rumah saya ada mobil yang tes tabraknya bintang “0” Global NCAP serta bus tua yang asapnya ngepul dan itu anda nyatakan layak jalan?

Gendhis mobil listrik nasional

Mengenai overheat, kami tak akan bicara banyak, karena kami tak tahu persis hasil pengujian mobil listrik tersebut, namun sebagai referensi, mobil listrik Tucuxi yang sama-sama dimotori Dahlan Iskan memiliki mesin listrik yang mampu dibawa dengan jarak cukup jauh dan memiliki performa mumpuni meskipun bernasib nahas karena mengalami brake failure, tapi bukan mesinnya overheat ya!

Lalu soal “mobil dibayar 2 miliar Rupiah”, ingat, itu prototipe yang dibuat untuk bahan tes, jadi jelas harga segitu masih wajar, bahkan terlalu murah. Mungkin jika anda adalah orang yang bekerja di salah satu manufaktur kendaraan, anda tahu betapa mahalnya biaya pembuatan prototype dengan segala uji coba dan alih teknologi yang dilakukan, itu saja belum tentu berhasil. Jika anda berpikir 2 miliar terlalu mahal untuk R&D sebuah kendaraan, sebaiknya anda perlu belajar lagi sebelum berkomentar mengenai masalah yang belum anda pahami. Kami melihat ada penggiringan opini bahwa biaya riset untuk membuat sebuah mobil prototype dengan biaya 2 Miliar adalah pemborosan dan membuat seolah-olah bahwa mobil ini adalah mobil gagal!

“Kami akan tunjukkan ke publik bahwa itu merupakan mobil hasil karya anak bangsa yang tidak bisa digunakan tapi dibayar Rp 2 miliar”

Dahlan Ishkan mengalami kecelakaan saat mencoba Tucuxi

Dahlan Ishkan mengalami kecelakaan saat mencoba Tucuxi (sepertinya rangka bodinya kuat juga)

Membuat mobil butuh riset yang lama dan mahal, bahkan 2 Milyar itu sangatlah kurang. Jangan samakan prototipe ini dengan produksi massal ya, prototype itu ibarat bayi yang baru lahir, butuh perhatian dan butuh dukungan untuk tumbuh dan berkembang agar bisa menjadi mobil produksi massal, dalam sejarah industri, tidak ada kendaraan prototype dijual dan digunakan untuk transportasi sehari-hari, semuanya menjadi arsip dan di museumkan. Apalagi mobil ini dikembangkan oleh anak bangsa yaitu Ricky Elson dan Dasep Ahmadi yang merancang mobil tersebut harus tersebut dari “Nol”.

Ungkapan kekecewaan Ricky Elson yang dipublikasikan via status Facebooknya amat sangat menyayat hati terutama bagi mereka yang berharap anak bangsa bisa membawa perubahan untuk negara kita. Mungkin kata mantan Presiden kita Pak B.J. Ing. Habibie bahwa ”Orang-orang Indonesia yang pintar sebaiknya jangan pulang ke Indonesia, di luar sana kalian lebih dihargai,” ada benarnya juga.

Kasus ini juga mengingatkan kita akan kebijakan mobil hybrid di Indonesia juga amat sangat aneh. Seperti kita tahu, kalau di luar negeri mobil hybrid mendapatkan keringanan pajak karena ramah lingkungan, namun hanya di Indonesia yang menerapkan pajak ganda yang lebih mahal untuk mobil hybrid karena dihitung memiliki 2 mesin. Makannya mobil hybrid di Indonesia tidak laku karena terlalu mahal.

Toyota-Prius-Plug-In-Hybrid

Contoh simpel, dulu waktu Toyota Prius keluar, harganya setara dengan Mercedes Benz E-Class. Bagaimana mau go green kalau mobil yang ramah lingkungan saja dibanderol sangat mahal? Lalu muncul kebijakan aneh bernama LCGC yang diklaim ramah lingkungan? Dengan bermodalkan mesin kecil tanpa teknologi spesial untuk menghasilkan emisi rendah, justru mobil tersebut mendapatkan keringanan.

Lantas kapan Industri otomotif tanah air bisa bangkit jika masih banyak pemegang kepentingan yang tidak mendukung dan gagal paham dengan apa yang sedang dikembangkan? Padahal menurut kami, Dahlan Iskan sudah sangat visioner jika kita mengembangkan mobil listrik dari sekarang daripada mobil konvensional untuk menjadi pemegang teknologi kendaraan di masa depan. Yup, Indonesia mungkin sulit bisa bersaing di Industri otomotif dalam waktu dekat, tapi untuk jangka panjang, tidak ada salahnya jika kita sudah menyiapkan teknologi masa depan kan?

By the way, Tesla model S emisinya berapa gram per kilometer yah? 😀

Ditulis oleh Hillarius Satrio dan Ridwan Hanif

Viewing all 5209 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>