AutonetMagz.com – Gelaran Mogu-Mogu Achilles Motorsport Festival (AMF) yang berlangsung akhir pekan kemarin diwarnai aksi drift dari banyak drifter nasional maupun internasional. Selain itu, ada pula kejutan dari oli TOP 1 yang ikut mendukung event tersebut. Kejutan menarik itu adalah pelumas TOP 1 Evolution Series Fully Synthetic Motor Oil  untuk mobil. Khusus di AMF TOP 1 Evolution Fully Synthetic Motor Oil tersedia dalam dua varian yaitu TOP 1 Evolution 5W-30 dan TOP 1 Evolution 5W-40.

Untuk pembelian jumlah tertentu, konsumen bisa mendapatkan voucher belanja dari situs jual beli Blibli.com berikut cendera mata berupa merchandise eksklusif TOP 1. Dalam event yang diselenggarakan di Parkir Barat Jiexpo Kemayoran 16 hingga 19 Desember kemarin, pemegang merek TOP 1, PT Topindo Atlas Asia, mengajak 20 siswa dari SMK Karya Bahana Mandiri. Siswa-siswa itu adalah pemenang dari lomba kewirausahaan yang digagas PT Topindo Atlas Asia dan SMK Karya Bahana Mandiri.

Edukasi mengenai balap atau olahraga otomotif lainnya adalah agenda rutin TOP 1 ke siswa SMK berprestasi lewat program TOP 1 Academy Racing Experience. Seperti yang dilakukan TOP 1 pada Maret 2015 saat TOP 1 mengajak siswa-siswi SMK Negeri 36 Cilincing ke Sirkuit Sentul menyaksikan kejuaraan balap motor. Namun di Mogu-Mogu AMF siswa akan dikenalkan dengan olahraga drifting.

Kegiatan final round local drift competition di Mogu-Mogu AMF sudah dimulai di tanggal 16 Desember. Dan pada 19 Desember, pengunjung akan dihibur oleh grup band Noah. Mogu-Mogu AMF merupakan event yang diselenggarakan untuk menghidupkan olahraga otomotif di Indonesia, khususnya drifting. Sebelum Jakarta, AMF telah diselenggarakan di Surabaya dan Yogyakarta, dan event ini pun dihadiri oleh ribuan penggila otomotif Tanah Air.

Seperti diketahui, dalam dunia drifting TOP 1 mendukung seorang drifter asal Texas, Amerika Serikat, yang kini berjuang di ajang Formula Drift dengan mobil Chevrolet Camaro SS. Drifter itu adalah Conrad Grunewald. Tepat pada 2010, pria yang dijuluki BURGER ini memilih TOP 1 Evolution 5W-30 Fully Synthetic Motor Oil sebagai salah satu senjata andalannya dalam melakukan manuver di sirkuit. Dan tepat pada 19 April 2015, Grunewald berhasil meraih podium satu di KMC Super Drift Challenge di Long Beach California.

AutonetMagz.com – Semakin mendekati tahun 2016 nampaknya semakin dekat pula momentum peluncuran dari Toyota All New Fortuner. Seperti yang dulu pernah kami singgung perihal tipe dan fitur yang akan disematkan dari Toyota All New Fortuner, sekarang sudah ada pembuktiannya masbro. Yup kami mendapatkan beberapa foto dari brosur Toyota All New Fortuner yang berhasil kami dapatkan dari email pembaca setia AutonetMagz.

Dengan tajuk “The New Prominent Leaders”, All New Fortuner sepertinya memang disiapkan Toyota untuk kembali merebut pasar di kelas triple cabin. Dalam brosur pun Toyota memperkenalkan pelafalan varian terbarunya yaitu VRZ dan SRZ, meski begitu varian dengan label G akan tetap ada. Untuk eksteriornya, All New Fortuner mempunyai beberapa fitur unggulan seperti headlamp LED Projector di semua varian lengkap dengan DRL di semua tipe. Selain itu ada Outer Rear View Mirror dengan Welcome Light.

Untuk eksterior belakang kita menemukan beberapa detailing garnish, desain floating roof, rear lamp LED, high mounted stop lamp dengan shark fin .Selain itu yang cukup unik adalah Power Back Door with Memory Function, dimana All New Everest juga sudah memakai fitur tersebut, ya memang sudah seharusnya sih. Selain itu nampak pilihan mesin yang ditawarkan ada 2 macam, pertama 2.7 bensin dual-VVTi yang hanya tersedia di tipe SRZ dan 2.4 diesel GD engine VNTurbo untuk tipe VRZ dan G.

Menilik bagian interior, Toyota All New Fortuner mempunyai fitur yang tidak jauh berbeda dengan All New Kijang Innova tipe Q namun dengan beberapa penambahan. Beberapa fitur yang ditawarkan adalah MID tipe TFT, Cabin lamp, automatic 6-speed dengan Sequential Switchmatic, Drive mode (Eco mode dan Power mode), dan Auto AC. Namun ada fitur yang ditambahkan untuk Fortuner seperti Power Seat, artinya anda bisa mengatur kursi secara elektris dan Paddle Shift. Setirnya punya desain mirip dengan All New Hilux dan dipenuhi steering switch control untuk mengatur audio, voice command dan MID.

Berbicara soal head unit tentu tidak jauh berbeda dengan head unit yang ditawarkan di All New Kijang Innova versi Q. Seperti yang kita tahu head unitnya mempunyai ukuran layar 8 inchi dan dibekali fitur seperti Bluetooth, Toyota Move, Internet, Voice Command, Miracast, HDMI dan air gesture. Navigasi hanya diberikan di varian SRZ dan VRZ saja.

All New Fortuner juga ditawarkan berbagai fitur keamanan seperti Vehicle Stability Control, Hill Assist Control, EBS, dan Airbag dengan 7 titik. Pada versi 4×4 ditawarkan pula beberapa fitur seperti Rear Diferential Lock Switch dan switch untuk mengubah mode 4×2 menjadi 4×4. Bicara soal varian ya tentu saja ada 3 varian yaitu G sebagai terendah, diikuti SRZ dan tertinggi ialah VRZ, untuk versi 4×4 hanya dihuni oleh G dan VRZ saja.

So kapankah peluncurannya, All New Fortuner diwacanakan hadir pada akhir Januari, artinya wajar saja jika brosurnya sudah muncul saat ini. Nantinya kami akan ulas secara mendetail tentang All New Fortuner untuk anda jadi ditunggu saja di AutonetMagz. Nah bagi yang ingin memberikan pendapat, ya monggo saja langsung di bawah ini, mungkin sekalian info tambahan dari pembaca juga boleh.

Jakarta, AutonetMagz – Suzuki menjadi produsen mobil pertama yang akan meluncurkan mobil di tahun 2016 ini. Karena tanggal 7 Januari 2016 ini, Suzuki secara resmi akan melakukan launching dari Suzuki Ertiga Dreza dan Ertiga Dreza GS di Senayan. Hadirnya Dreza ini melengkapi lini Ertiga yang saat ini varian termewahnya hanya mentok di varian GX Luxury saja.

Menurut info yang kami dapatkan dari salah satu sales Suzuki di Jakarta, Harga Suzuki Ertiga Dreza dan Dreza GS akan memiliki harga yang lebih mahal sekitar 15 juta Rupiah dan 20 juta Rupiah untuk tipe Dreza GS dibandingkan dengan varian GX. Dengan perbedaan 15 juta Rupiah, perbedaan versi Dreza memang cukup penting untuk fitur keselamatan seperti ABS dan EBD yang hilang dari varian GX.

Secara eksterior, Suzuki Ertiga Dreza memang terlihat lebih mahal dibandingkan dengan varian GX, tetapi lebih mahal bukan berarti lebih bagus, penggunaan desain grille dan bumper baru Suzuki Ertiga Dreza ini justru terlihat seperti badut sulap, apalagi lengkap dengan warna ungu seperti dekorasi pesta ulang tahun. Selain tampilan depannya, dari samping kita akan mendapatkan model velg baru yang sporty dan dinamis, chrome sisi bawah pintu dan spoiler belakang.

Untuk varian Dreza GS yang lebih mahal 5 juta Rupiah, kita akan mendapatkan head unit dengan layar jumbo 9 inchi touchscreen, lengkap dengan sistem navigasi dan sistem operasi Android 4.1. Di sisi eksterior, Suzuki menganggap mobil mewah harus disertai dengan banyak chrome, oleh karena itu varian GS ditambah chrome di lingkar grille depan, pintu belakang, bumper belakang dan side sill splash. Pokoknya benar-benar mencerminkan mobil mewah saat ini menurut Suzuki.

Oke, sudah cukup kita membahas interior dan eksteriornya, karena kalau mau lebih lengkap bisa lihat disini, atau disini.

Sesuai judul, jadi berapa kira-kira harga Suzuki Ertiga Dreza? Jika kita mengambil harga Suzuki Ertiga GX MT dan AT saat ini di angka 203.9 dan 216.5 juta Rupiah, jika ditambahkan 15 dan 20 juta, maka kita mendapatkan harga Ertiga Dreza MT dan AT di angka 218.9 dan 231.5 juta Rupiah. Bagaimana dengan varian Dreza GS? tambahkan saja 5 juta menjadi 223.9 Juta untuk varian MT dan 236.5 untuk varian AT. Dengan perkiraan harga yang cukup tinggi, bisa dipastikan Dreza akan bersaing dengan Avanza Veloz dan Mobilio RS.

Lalu apakah mobil ini cukup menarik untuk dibeli? Hmmm….. terlalu dini untuk menilai, tetapi jika anda sudah tergila gila dengan Ertiga karena kenyamanannya yang jauh lebih baik dibandingkan dengan LMPV di kelasnya, jelas Ertiga Dreza adalah satu-satunya pilihan karena lebih safety dengan ABS, EBD. Tapi lebih baik lagi jika Suzuki mengembalikan ABS, EBD dan tweeter ke Ertiga GX meskipun akan sedikit lebih mahal. Karena tidak semua orang memiliki pemahaman yang sama dengan Suzuki tentang apa itu kemewahan.

Jakarta, AutonetMagz – Mulai Mei 2016, kita sudah tidak bisa menggunakan SIM C yang kita gunakan saat ini lagi untuk mengendarai semua jenis kendaraan roda 2, karena Polda Metro Jaya akan menetapkan Surat Pembaruan bernomor ST/2653/XII/2015 terhitung tanggal 1 Mei 2016.

Dalam surat tersebut, Polda Metro Jaya akan menetapkan penggolongan SIM C terbaru yang terbagi menjadi 3 golongan berdasarkan kapasitas mesin kendaraan roda 2, mulai dari SIM C, C1 dan C2.

SIM C polos tanpa embel-embel angka ditujukan untuk pengendara sepeda motor dengan kapasitas mesin kurang dari 250 cc, SIM C1 ditujukan untuk sepeda motor dengan kapasitas mesin 250 hingga 500 cc dan C2 untuk mereka yang mengendarai motor dengan kapasitas mesin lebih dari 500 cc.

Motor Seperti ini Butuh SIM C kelas paling tinggi

Untuk migrasi hal dari SIM lama ke SIM baru, kepolisian akan melakukan penggantian SIM C secara serentak mulai dari Februari hingga April 2016. Soal bagaimana teknisnya, Pihak Kepolision belum menjelaskan secara lebih lanjut.

Sistem penggolongan SIM pengendara motor ini diterapkan tidak lain karena alasan keselamatan, agar skill pengendara motor sesuai dengan motor yang dikendarainya. Negara lain seperti Inggris, USA dan negara Eropa lainnya sudah menerapkan hal ini sejak dahulu kala, jadi sebenarnya Indonesia agak ketinggalan untuk menerapkan hal ini baru mulai tahun 2016, apalagi baru sebatas kendaraan roda 2.

Kami berharap dengan adanya penggolongan kelas seperti ini, pengendara motor di Indonesia bisa menjadi lebih sadar dan lebih memahami kendaraan yang digunakan masing-masing. Gimana?

Jakarta, AutonetMagz – Kabar mengejutkan datang dari Suzuki kali ini, karena setelah meluncurkan Suzuki Ertiga Dreza, menurut wawancara yang dilakukan oleh Kompas.com, Suzuki berencana untuk memasukan Suzuki Jimny secara CBU dari Jepang ke Indonesia.

Dalam artikel tersebut, Donny Saputra selaku Head of Product Planning SIS kepada Kompas, Suzuki akan memboyong Suzuki Jimny secara CBU dari Jepang di semester awal tahun ini dan Suzuki S-Cross di semester kedua 2016. Ya, Suzuki Jimny yang legendaris itu!

Semester 2 nih, launching di GIIAS kah?

Jujur saja kami sangat kaget sekali dengan kabar ini, pasalnya Suzuki Indonesia pernah memperkenalkan Suzuki Hustler yang berhasil memikat pengunjung IIMS 2014 meskipun tidak dijual di Indonesia, dan beberapa bulan silam, Suzuki juga meluncurkan Suzuki Ignis concept yang punya potensi bagus lewat desain dan mesin 1.000 cc turbonya. Kami pikir Suzuki Indonesia akan mempertimbangkan satu diantara dua model tersebut untuk masuk ke Indonesia, bukan Jimny.

Suzuki Jimny pun sebenarnya juga mobil yang bagus. Meskipun tidak mendapatkan ubahan signifikan sejak tahun 1998 dan penjualannya terus menurun di seluruh negara lain, perlu diakui desainnya masih terlihat modern dan mobil tersebut merupakan off roader pahe yang mudah dimodif dan punya kemampuan off road lebih dari cukup. Tapi untuk masuk di tahun 2016 ini, rasanya mobil ini sudah terlalu tua. Bahkan untuk varian facelift 2013 silam, mobil ini hanya berhasil meraih skor 1 dari 10 di Top Gear.

Untuk versi Indonesia, kemungkinan besar mobil ini akan menggunakan mesin 1.300 cc VVT berkode M13A RWD atau 4WD. Mesin tersebut bisa menghasilkan tenaga hingga 85 bhp dan menempuh 0 ke 100 kilometer perjam dalam 17 detik. Memang mobil ini bukan untuk kebut-kebutan sih.

Sebenarnya patut di apresiasi jika Suzuki berani meluncurkan produk yang berbeda dan membuka pasar baru dengan Suzuki Jimny. Tapi ada baiknya lagi jika Suzuki memasukan Suzuki Hustler dengan mesin 1.200 cc milik splash, dan menjualnya dengan nama Jimny… Gimana?

Jakarta, AutonetMagz – Setelah melakukan review eksterior All New Mitsubishi Pajero Sport yang merupakan lawan kuat dari Ford Everest yang sudah meluncur dan Toyota Fortuner yang sebentar lagi juga meluncur di Indonesia, sekarang giliran kita membahas interiornya. Pastinya semua penasaran, apa yang dibawa oleh PT. KTB Mitsubishi Indonesia guna bersaing dengan rival-rivalnya tadi. Untunglah PT. KTB mengundang kami untuk menelaah mobil ini lebih lanjut.

Yang anda lihat di sini adalah All New Pajero Sport Dakar Diesel 2WD, jadi bukan varian termahal, karena varian termahalnya adalah Pajero Sport Dakar 4WD yang punya fitur-fitur baru dan tidak ada di tipe 2WD ini. Akses masuk ke Pajero Sport baru masih sama seperti Pajero Sport lama, karena konstruksi sasis ladder frame yang bikin lantainya menjadi tinggi. Untung saja ada side step yang mempermudah akses.

Duduk di jok kulitnya benar-benar lebih enak daripada sebelumnya, karena bantalan-bantalannya tebal dan sangat supportif dalam menjaga posisi mengemudi ideal. Untuk mencari posisi mengemudi yang pas pun tidak susah, karena jok pengemudi sudah punya 10-way electric adjustments, tapi tanpa lumbar support. Dibantu dengan setir yang punya pengaturan tilt & telescopic, tidak sulit mendapatkan proporsi duduk pas bagi mayoritas pengendara.

Setirnya berdesain baru, sangat beda dengan Pajero Sport lama. Diameter setirnya pas, dan cengkraman tangan ke setir nyaman berkat lapisan kulit yang membungkusnya. Tombol-tombol yang tersedia pada setir bisa dipakai untuk mengatur sistem audio dan memilih fungsi MID bawaan pabrik. Sayangnya, fitur cruise control yang ada pada Pajero Sport versi Thailand sudah sirna saat bermigrasi ke Indonesia.

Di balik setirnya itu, ada sepasang paddle shift yang terbuat dari bahan magnesium, sama seperti milik Outlander Sport supaya pengemudi bebas memilih sendiri gigi berapa yang diinginkan dari transmisi otomatis 8 percepatannya. Ya, 8 percepatan, alias beda tipis dengan mobil-mobil Mercedes Benz yang 9 percepatan, tapi yang 8 percepatan ini hanya untuk varian Dakar.

Tapi tidak ada yang spesial dari panel instrumennya, karena nyaris tidak ada bedanya dibandingkan Outlander Sport yang lebih kecil dan murah. MID-nya juga sama, baik itu tampilan dan menunya, karena menggunakan layar TFT yang bisa menampilkan trip A dan B, mode Eco, jadwal servis, konsumsi BBM rata-rata, sisa jarak tempuh dengan jumlah BBM yang tersisa dan lain-lain.

Nah, sekarang lihat dashboard tengahnya. Kami paham, salah satu cara untuk mengangkat kesan mewah di kabin adalah dengan penggunaan panel kayu dan chrome, tapi apa yang Mitsubishi lakukan adalah memakaikan panel kayu yang sama sekali tidak terkesan mahal, malah menjatuhkan kesan mewah yang tadinya ingin ditonjolkan. Jika bersikeras ingin pakai panel kayu, pakailah yang sedikit lebih kalem polanya dan tidak terlalu mengkilap, atau pakai aksen piano black. Tapi kami kembalikan ke selera anda masing-masing, if you like it, then it’s good for you.

Tapi masih ada hal mengecewakan lainnya, yakni tidak adanya material lembut alias soft touch di bagian manapun di kabin Pajero Sport. Baik itu di dashboard, doortrim, atau di manapun, semuanya tidak lembut. Padahal jika mengingat banderolnya yang bisa menyentuh angka 500 jutaan, akan lebih bagus bila ada peningkatan material dari bahan plastik keras yang sekarang ada. Sisi baiknya, build quality Pajero Sport ini sangat baik, plasik-plastiknya terasa solid dan celah-celahnya sangat rapat serta konsisten.

KTB juga mengganti head unit in-dash asli Pajero Sport dengan head unit aftermarket bermerek Clarion. Fiturnya lumayan, karena punya layar sentuh 6,5 inci, radio, CD, DVD, Aux, USB, navigasi, koneksi Bluettoh dan kamera mundur. Head unit ini responsif memang, tapi kami lebih suka yang bermodel in-dash, karena lebih elegan dan proper jika sudah membahas head unit untuk mobil sekelas Pajero Sport, Fortuner dan Everest.

Di bawah head unit, ada tombol untuk pengaturan AC dual zone bawaan Pajero Sport yang mencakup kontrol kecepatan hembusan angin, suhu, pengatur arah hembusan dan lain-lain. Dual zone yang disebutkan tadi khusus untuk penumpang depan, dan untuk penumpang tengah hingga belakang punya tombol pengaturan blower AC yang terpisah.

Pada konsol tengahnya ada tuas transmisi otomatis 8 percepatan berikut tombol rem parkir bertipe elektronik, tapi tidak ada fitur auto brake hold. Otomoatis, inilah Mitsubishi pertama yang punya sistem rem parkir elektronik, termasuk hill start assist yang membantu pengemudi saat mobil menanjak. Khusus tipe 4WD, area di belakang tuas transmisi dipakai untuk pengaturan 4WD-nya serta fitur hill descent control.

Pajero Sport Dakar sudah punya sunroof sebagaimana varian Dakar terdahulu, tapi tidak ada panoramic sunroof, hanya sunroof kecil untuk penumpang depan saja.  Tombol buka-tutup sunroof-nya ada di dekat lampu kabin, dekat mikrofon yang berguna untuk menangkap suara kita saat menerima panggilan telepon via head unit.

Beranjak ke kabin baris kedua, dan jika Pajero Sport lama punya luas kabin yang memadai, maka kami merasa versi teranyar ini mirip-mirip yang lama dari segi akomodasi. Jok baris keduanya masih nyaman, bisa di-recline supaya duduknya lebih santai dan sudah ada fungsi tip-tumble folding dengan pemisahan jok kanan-kiri sebesar 60/40. Headroomnya cukup lega, tapi rasanya legroomnya sedikit kurang leluasa, mungkin karena jok depannya dibuat tebal supaya nyaman, tapi malah mengurangi ruang kaki di belakang.

Ventilasi hembusan AC untuk baris kedua ada di langit-langit, tapi posisinya sekarang pindah ke sisi kiri-kanan, bukan lagi di tengah-tengah seperti generasi sebelumnya. Ini adalah sentuhan bagus supaya kabin terlihat bersih, lega dan mewah. Oh ya, kontrol AC-nya juga ada di atap mobil.

Terus, kabin baris ketiganya bagaimana? Ya memang legroom masih terbatas, tapi Mitsubishi mendesain sedemikian rupa sehingga ada ekstra headroom dibanding Pajero Sport lawas. Lihat saja foto di atas tadi, rekan kami yang tingginya sekitar 174 cm masih bisa duduk di bangku belakang, tapi ya itu, duduk di sana tidak nyaman-nyaman amat.

Pelipatan bangkunya masih sama seperti yang lama, dengan bagian jok baris kedua dilipat ke depan dan sandaran baris ketiga dilipat ke bawah untuk menghasilkan ruang bagasi yang rata lantai. Masih ada beberapa tempat penyimpanan ekstra di bawah lantai bagasi untuk beberapa perkakas dan soket 12V di sisi kanannya.

Agak disayangkan belum ada mekanisme penutup pintu bagasi elektrik di Pajero Dakar 2WD ini. Mungkin Mitsubishi menyimpan fitur-fitur pamungkasnya untuk tipe 4WD sebagai varian termahal, seperti 360 around view monitor, headlamp otomatis dan wiper otomatis. Siapa tahu kan?

Sayang sekali kami tidak bisa test drive mobil ini karena areanya terbatas dan situasi tidak mendukung, tapi yang kami bisa rasakan sejauh ini adalah tingkat getaran dan kebisingannya tidak mengganggu, kita baru bisa mendengar suara dieselnya saat pedal gas diinjak dalam. Akselerasinya cukup spontan dan torsi putaran bawahnya besar, tapi kami butuh area yang lebih luas untuk tahu bagaimana sebenarnya mesin ini.

Peningkatan mencolok lainnya adalah, suspensinya kini begitu empuk. Seperti benar-benar diutamakan untuk kenyamanan penumpang dalam melintasi berbagai jenis jalanan, dan bakal bagus untuk orang yang suka jalan-jalan melalui rute yang kondisi permukaannya buruk. Tapi bukan berarti itu selamanya jadi hal bagus, karena hidung mobil ini sangat menukik saat kami mengerem mendadak, dan tingkat body roll-nya sangat terasa saat berbelok mendadak. Tapi wajar sih, ini SUV, bukan mobil sport.

Kesimpulan singkatnya, Mitsubishi bisa membawa Pajero Sport ke level yang lebih tinggi dibanding pendahulunya, karena yang ini rasanya lebih “SUV” dan bukan seperti “pick up di-SUV-in”. Eksteriornya bisa dibilang cakep meski banyak orang yang menganggapnya overchrome, tapi kami rasa masih pas proporsinya, terutama di bagian muka. Interiornya menawarkan kenyamanan yang juga didukung oleh suspensinya, lokasi kisi AC baru, build quality baik, desain lumayan dan fungsional.

Tapi kami masih bertanya-tanya, kenapa material soft pad tidak ada? Kenapa trim kayunya modelnya agak murahan begitu? Belum lagi absennya fitur-fitur seperti headlamp otomatis, wiper otomatis, pintu bagasi elektrik, Forward Collision Warning dan lain-lain untuk varian Dakar 2WD ini. Apa semuanya disimpan untuk varian 4WD? Kita tunggu saja saat peluncuran resminya nanti, tidak lama lagi kok.

Bagaimana pendapatmu soal Pajero Sport ini? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Berbagai produsen sepeda motor ternama di tanah air mulai bermunculan mulai dari model motor biasa sampai motor dengan kapasitas besar alias moge. Pasar di Indonesia pun sangat antusias dengan kedatangan beberapa produsen motor dan penjualannya pun semakin naik. Royal Enfield sebagai brand sepeda motor tertua asal Inggris nampaknya tidak tinggal diam dan kini akhirnya mereka hadir untuk memanjakan konsumen vintage di Indonesia.

Dealer motor yang berlokasi di jalan Pejaten Raya Jakarta Selatan ini sudah menyiapkan berbagai line up andalannya seperti Bullet yang lahir tahun 1937 dan masih diproduksi dan diperbaharui hingga sekarang. Selain itu juga ada Bullet Electra, Street, Classic, Classic Battle Green Desert Storm, Classic Chrome, Continental GT dan Rumble.

Berkesempatan berbicara saat peluncuran, Mr. Rudratej Singh, President of Royal Enfield menyampaikan bahwa Royal Enfield percaya pertumbuhan brand motor menengah ini akan datang dari pasar internasional seperti Indonesia. “Kami melihat potensi yang sangat besar untuk motor motor ukuran menengah akan memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan pilihan optimal untuk meng-upgrade motornya. Kami ingin merevolusi kembali memperkuat motor segmen menengah dengan motor yang aspirasional namun mudah digunakan sehari-hari dalam kota maupun mengisi waktu akhir pekan,” Imbuhnya.

Menyampaikan filosofi “Pure Motorcycling” dalam tiap aspek berkendara, gerai Royal Enfield ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dan dilengkapi dengan ruang tamu yang cozy dan dipenuhi berbagai merchandise menarik. Tidak hanya menampilkan berbagai motor Royal Enfield semata namun juga menyediakan apparel dan aksesoris pendukung serta produk lifestyle lainnya.

Pada tahun 2015 ini Royal Enfield telah mencapai hasil penjualan 450.000 unit di seluruh dunia, untuk tahun 2018 mereka mematok target 900.000 unit. Saat ini dua fasilitas manufaktur Royal Enfield berada di Tamil Nadu, India dan untuk menguasai penjualan segmen motor menengah mereka akan membuka fasilitas teknologi baru di India dan Inggris. Kini penjualannya sudah mencapai kota kota besar seperti London, Bogota, Medellin, Dubai, Madrid, Paris dan Jakarta. Kedepannya Royal Enfield akan mengekspansi Thailand dan juga Amerika Utara.

Perihal dari segi harga, Royal Enfield membanderol Bullet 350 cc Rp. 54.000.000,- ; Bullet 500 cc Rp. 68.000.000,- ; Bullet Electra 350 cc Rp. 59.000.000,- ; Classic 350 cc Rp. 61.000.000,- ; Classic 500 cc Rp. 75.000.000,- ; Classic Battle Green Desert Storm Rp. 76.000.000,- ; Classic Chrome Rp. 81.000.000,- ; Rumbler 500 cc Rp. 81.000.000,-  dan Continental GT Cafe Racer 535 cc Rp. 144.000.000,-. Bagaimana menurutmu bro? Monggo sampaikan komentarnya di bawah ini.

Jakarta, AutonetMagz – Honda Mobilio Facelift 2016 akhirnya menjawab tantangan LMPV lainnya yang baru saja mengalami facelift seperti New Toyota Avanza, Daihatsu Xenia dan Suzuki Ertiga yang baru saja mendapatkan ubahan minor. Avanza dan Xenia mendapatkan ubahan eksterior dan interior, sedangkan Suzuki Ertiga ubahannya lebih tampak pada eksterior dan fitur yang berkurang, Honda Mobilio justru kebalikan dari Ertiga, karena ia punya eksterior yang sama namun interior berbeda dan fitur yang bertambah.

Ubahan paling signifikan pada Honda Mobilio Facelift 2016 ini ada pada desain dashboard baru yang kini menggunakan model yang sama dengan Honda BRV, bedanya jika BRV menggunakan warna hitam, di Honda Mobilio Facelift 2016 mobil ini menggunakan warna two tone color dimana bagian lapisan atas dashboard menggunakan warna abu-abu gelap, sedangkan bagian bawah, door trim serta jok masih menggunakan warna beige. Sedangkan untuk tipe RS menggunakan warna hitam di seluruh interiornya sehingga rasanya mirip dengan BRV.

Honda Mobilio Prestige Punya Velg Baru

Perbedaan lain ada pada fitur yang ditanamkan, terutama dari segi keamanan, kini Honda semua model Honda Mobilio sudah ditambahkan auto door lock by speed dan model spion baru yang kini mirip dengan milik Honda Jazz serta AC digital tanpa fitur otomatis di semua tipe, sama persis seperti Honda BRV. Pada varian S, kini Honda Mobilio sudah ditambahkan AC double blower dan audio double din sebagai standar

Di varian E, kini Honda Mobilio mendapatkan tambahan fitur berupa auto up pada power window, audio dengan layar 6.2 inchi untk varian E CVT lengkap dengan kamera mundur (varian manual sama seperti tipe S). Di varian Prestige ubahan yang terjadi hanya sangat sedikit, karena di varian ini Honda hanya memberikan model velg baru dengan ukuran 15 inchi.

Honda Mobilio RS Prestige 2016 juga mengalami ubahan di sektor audio, karena meskipun sama-sama 6.2 inchi, kini ia mendapatkan koneksi smartphone untuk head unitnya. Meskipun ubahannya tidak begitu banyak, setidaknya Honda Mobilio Facelift 2016 ini sudah mau memberikan improvement melalui bentuk dashboard baru dimana bentuk dashboard sebelumnya terlihat seperti LCGC yang berkualitas rendah.

Bagaimana pendapatmu dengan Honda Mobilio Facelift 2016 ini? Apakah semakin layak untuk dibeli? Sampaikan dalam kolom komentar!

Jakarta, AutonetMagz –  Setelah Honda Mobilio mendapatkan facelift, kini terbitlah harga Honda Mobilio Facelift 2016 dengan segelintir perubahan yang disematkan. Sebelumnya, tercatat dalam jangkauan radar kami, Honda telah memberikan tambahan harga terhitung minggu lalu untuk semua line up mereka, salah satunya adalah Honda Mobilio Facelift 2016, sehingga pada saat peluncuran varian facelift ini, Honda tidak perlu mengupdate harga Honda Mobilio Facelift.

Kini Honda Mobilio memiliki harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan varian non-facelift. Mulai dari tipe S yang merupakan varian bawah hingga tipe E CVT, mobil ini mendapatkan kenaikan harga 4 juta Rupiah saja, cukup layak menurut kami mengingat penambhan fitur dan penggunaan dashboard baru, apalagi untuk varian S yang kini mendapatkan AC double blower.

Untuk varian E Prestige, ubahan harga yang diberikan lebih sedikit karena hanya terpaut 2 juta Rupiah dibandingkan dengan model sebelumnya. Sedangkan untuk varian RS, kita mendapatkan angka kenaikan harga sedikit lebih mahal dari varian S dan E, yaitu 4,5 Juta Rupiah. Yang menarik, pada pricelist Honda Mobilio bulan Desember 2015 kemarin, Honda memberikan model Honda Mobilio RS CVT Limited Edition yang memiliki harga lebih mahal 3 juta Rupiah. Varian Limited Edition tersebut merupakan varian yang diperkenalkan pada GIIAS 2015 dimana Honda memberikan jok, setir dan shift knob kulit, shark fin antenna dan sistem audio dengan bluetooth. Cukup menggiurkan sebenarnya karena harganya cuma berbeda 3 juta Rupiah.

Baca Juga : Honda Mobilio Facelift 2016 Diluncurkan, Ini Bedanya!

Nah, dengan harga baru ini, Honda Mobilio kini lebih siap untuk menghadapi gempuran Avanza, Xenia dan Ertiga baru yang sudah meluncur lebih awal. Menurut kami harganya cukup bersaing dengan kompetitornya, namun penggunaan harga yang belum termasuk pilihan warna sebenarnya cukup mengganggu konsumen. Bagaimana pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!

AutonetMagz.com – Salah satu pabrikan non-jepang yang totalitas dan masih eksis di Indonesia bisa dibilang adalah TVS, bagaimana tidak karena mereka sampai mendirikan pabrik di Indonesia. Hanya saja meski produksi sudah CKD namun penjualannya di Indonesia tidak bisa dibilang bertaji. Hal ini disebabkan persaingan motor merk jepang alias big four (Honda-Yamaha-Suzuki-Kawasaki) cukup panas.

Namun sejatinya diantara motor non-jepang lainnya, TVS adalah salah satu motor yang kualitasnya paling mendekati big four, bahkan tuntutan regulasi pun sampai dipenuhi dengan menyematkan injeksi. Nah seperti kali ini TVS pun mengeluarkan generasi terbaru flagship andalannya yaitu TVS Apache. Di India sana, Apache tidak pernah absen mengikuti event motorsport mulai dari fun race hingga grasstrack. Oleh karena itu TVS Apache yang terbaru ini pun diolah dengan nuansa sport yang begitu kental.

TVS Apache RTR 200 4V ini akhirnya resmi dijual oleh pabrikan asal Inspektur Vijay itu di sirkuit Sentul. Bila berkaca pada TVS Apache RTR 180 lama, improvment yang dihadirkan cukup terasa. Seperti pada desain Apache RTR 200 4V ini kita bisa mendeteksi adanya garis desain TVS Draken Concept. Menariknya kini Apache sudah menggunakan suspensi monoshock di bagian belakang beserta jok split seat.

Tidak hanya itu, kami juga cukup takjub dengan totalitasnya TVS dalam menghadirkan fiturnya. Headlamp memang masih bohlam halogen H4 namun sudah dilengkapi LED DRL. Sementara speedometer sudah menganut full digital dan setang model clip on touring. Untuk bagian belakang maka kita dapat menemukan behel tanduk serta stoplamp LED. Tidak kalah menakjubkan adalah pemakaian velg lebar dengan profil ban depan 90/90 dan ban belakang 130/70 dengan menggunakan Pirelli Sport Demon. Ya saya tidak salah ketik, baru kali ini motor dibawah 250 cc menggunakan Pirelli sebagai ban standar pabrik.

Bila kita menoleh sekilas ke dalam mesinnya seakan tidak ada perbedaan dengan yang lawas, namun bila kita menerawang lebih jauh, ini adalah mesin yang sama sekali berbeda. Mesin ini mempunyai kubikasi 200 cc SOHC dengan 4 katup dan sistem pengabutan injeksi BOSCH. Sehingga Apache dapat menghasilkan tenaga 21 hp @ 9000 RPM dan torsi 17,5 Nm @ 7000 RPM. Bila head to head power secara spek dengan motorsport 150 cc jepang, perbedaannya cukup jauh. Hanya saja secara berat badan, motor ini lebih berat 12,5 kg alias 148,5 kg.

Apache RTR 200 4V dijual dengan 3 pilihan warna doff : Syrah Red, Mystic White dan Gunmetal Black. Sedangkan perihal harga, Apache RTR 200 4V dibanderol dengan Rp.23,9 juta. Yup kenaikan harganya sangat signifikan dibandingkan versi lawasnya namun improvmentnya memang sesuai dengan harga dan masih lebih murah dibanding sport 150 cc jepang kok walau sedikit. Bagaimana menurutmu? Sampaikan komentar di bawah ini ya.

Jakarta, AutonetMagz – Tidak terasa ya 12 tahun sudah berlalu, di tahun 2004 saat pertama kali Avanza diluncurkan dengan dua pilihan model mulai dari tipe E dan tipe G, mobil yang kini menjadi mobil sejuta umat tersebut dibanderol dengan harga yang lebih murah dari LCGC saat ini, yaitu 89 juta Rupiah untuk tipe E dan 99 juta Rupiah untuk tipe G. Sekarang? Harga Avanza tipe G sudah nyaris 2 kali lipat dari harga awal.

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa harga LMPV kian hari kian mahal karena inflasi, pajak dan hal lainnya. Di tahun 2016 ini merupakan momen yang penting, karena selain MPV-MPV tersebut mengalami kenaikan harga, ketiga mobil di segmen ini juga telah mendapatkan minor change.

Mari kita mulai dari yang paling baru, yaitu Honda Mobilio Facelift, Honda Mobilio Facelift mendapatkan kenaikan harga sebesar 4 juta hingga 4.5 juta Rupiah untuk varian RS terhitung Januari ini. Perbedaannya ada pada bentuk dashboard, spion, velg dan penambahan fitur seperti audio, speed sensing door lock, double blower untuk tipe S.

Dengan kenaikan harga tersebut, kini harga Honda Mobilio paling murah dibanderol dengan angka 180.5 juta Rupiah dan untuk varian termahal yaitu varian RS AT dibanderol dengan harga 234.5 juta Rupiah. Tapi sayangnya harga tersebut adalah harga untuk varian yang memiliki warna putih. Jika mau warna lain, Honda akan meminta biaya tukang cat sebesar 1 juta Rupiah.

Baca juga : Ini Dia Harga Honda Mobilio Facelift

Mobil kedua yang juga baru mendapatkan facelift dan penambahan tipe adalah Suzuki Ertiga. Mobil ini mendapatkan dua buah tipe baru yang terdiri dari Ertiga Dreza dan Ertiga Dreza GS untuk bersaing dengan Avanza Veloz dan Honda Mobilio RS, meskipun dari segi eksterior pastinya anda akan menyeringitkan dahi melihat wajah depannya.

Mobil ini memiliki entry level paling mahal untuk tipe GA dengan harga 183 juta Rupiah dimana para kompetitornya kecuali Nissan Grand Livina SV MT. Begitupula dengan model lainnya yang menjadi kompetitor langsung dari Avanza, Ertiga selalu menempatkan diri dengan harga yang selalu lebih mahal beberapa juta Rupiah saja, lihat saja  varian Avanza G dengan Ertiga GL atau Veloz 1.3 dengan Ertiga GX. Sedangkan untuk varian Ertiga Dreza GS, ia menjadi yang paling mahal disini, bahkan lebih mahal dibandingkan dengan Mobilio RS sekalipun

Baca Juga :
Suzuki Ertiga Dreza Akhirnya Meluncur di Indonesia
First Impression Review Suzuki Ertiga Facelift 2015
Kenapa Mesin K14B SuzukI Ertiga Facelift 2015 Tenaganya Turun? Ini Penjelasannya!

Toyota Avanza merupakan mobil pertama yang mendapatkan kenaikan harga secara signifikan, makanya di awal tahun 2016 ini ia tidak mendapatkan kenaikan harga sama sekali seperti strategi mereka saat meluncurkan Toyota Yaris. Kenaikan harga Toyota Avanza yang cukup signifikan sekita 10 juta Rupiah tiap unitnya bukan tanpa alasan, karena kini semua tipe Avanza mulai dari G sudah dilengkapi dengan rem ABS, side impact beam dan model audio yang lebih mutakhir.

Meskipun kenaikan sangat banyak, dibandingkan dengan kompetitornya, ia tetap yang paling terjangkau disini untuk semua tipe, tercatat varian paling murah dibanderol dengan harga 180.6 juta, dan varian termahal sebesar 226.9 juta Rupiah. Selain itu juga pilihan tipe mobil ini juga paling banyak dan sangat sesuai dengan kebutuhan konsumen. Meskipun kami masih belum bisa sreg dengan tampang depan Avanza terbaru tanpa embel-embel Veloz.

Baca Juga : Ini Bedanya Grand New Toyota Avanza dan Great New Daihatsu Xenia!

Terakhir, Nissan Grand Livina merupakan salah satu kontestan yang menarik disini diluar dengan diskonnya yang cukup menggiurkan untuk daerah Jakarta. Pada awalnya mobil ini dibuat untuk bersaing dengan Kijang Innova melalui varian  1.800 cc-nya. Namun ternyata varian paling laris justru bukan varian yang setara Innova, melainkan varian 1.500 cc yang akhirnya memaksa mobil ini turun kasta dan bersaing dengan LMPV.

Meskipun kini harus bersaing dengan Avanza, tetap saja mobil ini dibanderol dengan harga yang paling mahal, karena saat ini tidak ada Grand Livina yang memiliki harga kurang dari 200 juta Rupiah. Tercatat, Nissan Grand Livina tipe SV dibanderol dengan harga 200.9 juta RUpiah untuk varian termurah. Sedangkan untuk varian termahal dibanderol dengan harga 257.8 juta Rupiah. Lucunya, varian X-Gear yang kami awalnya adalah varian tertinggi, justru kini kalah dari segi harga dibandingkan dengan varian HWS Autech.

Baca Juga : 
Nissan Grand Livina Baru Direncanakan Muncul Bulan Maret 2016?
First Impression Review Nissan Grand Livina Autech 2014

Jika anda kaget dengan Harga LMPV yang demikian mahal dan sudah tidak terjangkau lagi, mungkin anda harus sedikit bersabar, karena Daihatsu sedang menyiapkan MPV yang lebih murah dari Xenia Avanza yang menggunakan platform Ayla dan Agya dengan kapasitas 7 penumpang.

Nah, setelah melihat harga LMPV di tahun 2016 yang bikin rekening tabungan semakin menipis, bagaimana pendapatmu? Sampaikan dalam kolom komentar!

AutonetMagz.com – SUV saudara Innova ini bisa dibilang punya magnet yang sangat kuat, sedari kemarin kami kebanjiran pertanyaan perihal bocoran All New Fortuner. Memang sih All New Fortuner bisa dibilang revolusioner dibandingkan dengan sebelumnya sama seperti saudaranya Innova dan Hilux. Kini calon pembeli yang kepincut dengan All New Fortuner tidak perlu menahan-nahan kembali karena Toyota sudah merilis triple cabin ini dan kami meliputnya langsung untuk anda.

Secara spek, All New Fortuner memang sudah sesuai dengan data dan bocoran brosur yang telah kami berikan pada artikel sebelumnya. Konsep yang diusung Toyota pada Fortuner terbaru ini ingin memberikan unsur tough ala SUV namun juga menonjolkan aura urban stylish cool. Model depan mempunyai karakter tegas dengan penggunaan grille berdesain tiga dimensi plus penggunaan Bi-Beam LED headlight dan LED DRL yang manis.

Tampilan dari samping juga tidak kalah manis sebab dipadu dengan 3 garis desain serasi dipadu penggunaan velg 17 inchi untuk varian G dan velg 18 inchi untuk varian SRZ dan VRZ. Lanjut ke belakang maka kita menemukan dual LED string pada taillampnya. Jujur kami suka bagian ini karena sangat menegaskan karakter luxury dari Fortuner, jauh dibandingkan Altezza-wannabe sebelumnya.

Bicara interior kini makin menegaskan kemewahan, bentuk dashboard kini ada perbedaan dibanding saudara Innova dan Hilux sehingga terasa lebih spesial. Beberapa fitur ditonjolkan All New Fortuner untuk memudahkan pengemudi seperti steering switch control audio dan voice command, tilt & telescopic, TFT MID yang lebih cerah dan transmisi 6-speed plus adanya paddle shift. Soal audio, All New Fortuner kini menggunakan konektivitas berupa 8 inchi seperti Kijang Innova, dilengkapi dengan Bluetooth, Aux-In, WiFi, Mirror Link, HDMI, DLNA dan Miracast.

Agak disayangkan perihal pemilihan mesin, seperti yang kita tahu Toyota banyak sekali memodali jantung pacu All New Fortuner dengan 3 macam mesin diesel dan 1 mesin bensin. Setelah masuk Indonesia anda hanya ditawari 2 jenis mesin : Bensin 2TR dual VVTi 2.7 dengan tenaga 163 hp dan torsi 24,7 kgm dan diesel 2GD FTV VNTurbo 2.4 dengan tenaga 149,6 hp dan torsi 40,8 kgm.

Setidaknya ada 3 tipe (G, SRZ dan VRZ) yang ditawarkan Toyota pada anda yaitu mulai dari varian terendah 4×2 G 2.4 Diesel manual dan automatic, 4×4 G 2.4 Diesel automatic. Diikuti dengan 4×2 SRZ 2.7 Bensin automatic dan terakhir adalah 4×2 VRZ 2.4 Diesel automatic dan 4×4 VRZ 2.4 Diesel automatic. Soal harga? upss… kita bahas di artikel selanjutnya aja ya hehehe… Monggo kasih pendapat tentang All New Fortuner di bawah ini.

AutonetMagz.com – Yup artikel lanjutan kedua soal Toyota All New Fortuner, sementara kami masih meliput dari acara launching All New Fortuner rupa-rupanya justru web resmi Toyota Astra Motor sudah memberikan harga SUV triple cabin tersebut, monggo pemirsa bisa langsung tinjau. Kalau boleh bilang menurut kami permainan harganya cukup amazing karena dimulai dari Rp.442 juta rupiah saja dimulai dari trim G 2.4 diesel 4×2 manual.

Harga ini bisa dibilang cukup mengejutkan, betapa tidak, bila kita berkaca dari harga Toyota Fortuner lawas bahkan harganya dimulai dari Rp.424,8 – 532,7 juta. Ini berarti selisih harganya hanya terpaut 17,2 juta saja, hanya saja ketika kita melihat trim diatasnya maka gap perbedaan harga dengan versi lama menjadi semakin besar. Wajar karena G sendiri adalah varian paling basic, alias minim fitur hehe…

Namun andaikata anda merasa trim G manual membuat tangan dan kaki pegal, maka anda bisa melirik tipe G 2.4 diesel automatic seharga Rp.460 juta. Dengan selisih 18 juta maka anda bisa mendapatkan transmisi automatic 6-speed terbaru dari Toyota yang sudah dilengkapi paddle shift. Sedangkan merangsek ke level atas lagi sudah ada trim VRZ 2.4 diesel yang hanya ditawarkan dengan transmisi automatic, model ini seharga Rp.494 juta. Perbedaannya memang cukup jauh dibanding G karena fitur terkini Fortuner justru terasa di varian VRZ ini.

Namun bagi anda yang mungkin masih senang dengan varian bensin, maka versi ini disebut SRZ 2.7 bensin automatic. Dipatok pada harga Rp.509 juta rupiah dengan dibekali mesin bensin 2TR 2.7 liter dengan transmisi automatic. Secara fitur sebagian besar varian SRZ ini tidak jauh berbeda dengan versi VRZ 2.4 Diesel auto karena bedanya hanya di electric power seat saja.

Namun untuk versi 4×4 maka Toyota menghadirkan 2 tipe, yang pertama adalah versi low level G 2.4 diesel 4×4 yang dibanderol dengan harga Rp.557 juta, yup mulai disini memang terasa cukup jauh rentang harganya, wajar karena penggeraknya. Satu lagi adalah top of the line All New Fortuner yaitu tipe VRZ 2.4 diesel 4×4, dibandingkan dengan 4×2 VRZ, versi ini mempunyai kelengkapan fitur keamanan lebih seperti Vehicle Stability Control, Hill Assist Control, Emergency Brake Lamp, A-TRC, leather seat dan airbag yang berjumlah 6 buah. Soal harga memang tinggi dibanding versi lain seperti dugaan, VRZ 4×4 dibanderol dengan Rp.631 juta tergantung order.

Bila anda merasa trim ini kurang, Toyota menyediakan trim Luxury untuk semua tipe dengan tambahan harga Rp.3,6 juta sajah. Yup sekiranya itu yang bisa kami gali tentang harganya, untuk ulasan tipe akan kami buat artikel khusus. Oh iya tentu saja akan ada First Impression yang sangat lengkap dari Hillsat tentang All New Fortuner 2016 ini. Monggo sampaikan pendapat mengenai All New Fortuner di bawah ini ya.

Jakarta, AutonetMagz – Pemahaman tentang undang-undang harus menjadi pengetahuan wajib yang dikuasai oleh Polisi Lalu Lintas yang bekerja terjun langsung menjaga lalu lintas tetap aman terkendali, betapa mulianya tugas mereka bukan? Namun jika ilmu-ilmu dasar tersebut tidak dipahami secara baik, tentunya akan merugikan orang lain.

Program 86 dari NET TV merupakan acara yang menarik untuk disaksikan karena mengulas tentang pelanggaran lalu lintas dan melihat bagaimana Polisi bekerja lewat layar kaca. Namun apesnya, kali ini seorang Supir Taksi terpaksa menjadi korban akibat Polisi tidak bisa membedakan antara Parkir dan Berhenti.

Video tersebut menceritakan tentang bagaimana Polisi menilang seorang supir taksi yang sedang berhenti di jalan Tamansari yang terdapat rambu dilarang Parkir. Merasa tidak bersalah, supir taksi mengatakan kepada Polisi tersebut bahwa ia sedang berhenti bukan parkir, karena posisi mobil tidak dalam kondisi mati dan supirnya masih berada di dalam karena ingin melihat kompresor sebentar.

Menurut UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, pada BAB I Pasal 1 No. 15 & 16 dikatakan definisi parkir dan berhenti sebagai berikut;

15. Parkir adalah keadaan kendaraan berhenti atau tidak bergerak untuk beberapa saat dan ditinggalkan pengemudinya.

16. Berhenti adalah keadaan kendaraan tidak bergerak utuk sementara dan tidak ditinggalkan pengemudinya.

Berdasarkan pasal tersebut, sebenarnya jelas bahwa pengemudi taksi tersebut tidak masuk ke dalam kategori definisi Parkir menurut undang-undang, melainkan berhenti. Namun Polisi muda tersebut malah mengatakan sang supir taksi itu “Ngeyel”, padahal sang supir taksi sudah meminta maaf dan menjelaskan mengenai alasannya berhenti dan definisi dari kata “berhenti” itu sendiri.

Namun apa boleh buat, supir tersebut tetap ditilang dan harus memenuhi undangan sidang karena dianggap melakukan pelanggaran lalu lintas. Seharusnya supir taksi tersebut bisa ditilang jika rambu yang berlaku ialah rambu “S” yang dicoret, bukan “P” yang dicoret.

Saat ini video tersebut di upload oleh Muhammad Mulyo Malik di tanggal 26 Desember 2015 dan sudah ditonton lebih dari 35.000 penonton, sedangkan video aslinya yang berada di channel Youtube NET.TV sudah dihapus karena mengundang kontroversial.

Nah dalam melihat kasus ini, bagaimana menurut pendapatmu? Sampaikan di dalam kolom komentar.

AutonetMagz.com – September 2015 kemarin adalah saat kita menyimak Honda BR-V versi prototype di GIIAS dan IIMS, dan seiring waktu berjalan, sekarang versi finalnya sudah bisa dipesan, dibeli dan dikendarai. Seperti HR-V kemarin, Honda memberikan perayaan khusus konsumen BR-V dengan merayakan penyerahan unit kepada 200 konsumen pertama di Gandaria City pada hari Sabtu kemarin. Ini sekaligus menandai pengiriman Honda BR-V ke pelanggan di seluruh negeri.

Presdir Honda Prospect Motor, Tomoki Uchida berkata,” Honda sangat menghargai semua konsumennya yang sudah memesan dan setia menanti kehadiran Honda BR-V hingga kini, itulah mengapa hari ini kami adakah upacara penyerahan 200 unit pertama Honda BR-V kepada pemiliknya sebagai langkah awal jejak perjalanan Honda BR-V di Indonesia. “

Sementara itu, Jonfis Fandy yang menjabat sebagai Direktur Marketing dan Aftersales Service PT. HPM berkomentar,”Dengan seremonial ini, kami juga bisa mengumumkan kalau sekarang Honda BR-V sudah bisa dibeli di Indonesia, dan konsumen bisa melihat serta memperhatikannya lebih detail di dealer-dealer Honda. Kami akan pastikan kapasitas produksi pabrik kami mencukupi kebutuhan konsumen di Indonesia.”

Bagi yang sudah memesan BR-V tapi mobilnya belum sampai, bisa melihat status booking dan kapan mobil akan dikirim ke anda di menu “My Booking Status” di situs web www.honda-indonesia.com. Caranya mudah, buka web tersebut, masuk ke menu itu dengan nama dan nomor pemesanan anda, maka detail-detail pemesanan akan keluar, konsumen jadi bisa memeriksa semua berjalan sesuai keinginan mereka atau tidak.

Sejak pertama kali muncul, Honda Prospect Motor sudah menerima lebih dari 6.500 pemesanan dari seluruh Indonesia, dan jika anda lupa, harga BR-V mulai 226,5 juta hinggda 262,5 juta Rupiah. Ingat juga, BR-V ini dibuat dari basis Mobilio, namun lebih ganteng, lebih jangkung, masih dapat kabin lega, 7 seater dan lain-lain, meski masih banyak persamaannya, misalnya soal bulid quality. Apa komentarmu? Sampaikan di bawah sini!

Jakarta, AutonetMagz – Menanggapi tutupnya Ford Motor Indonesia yang akhirnya menimbulkan kekecewaan banyak pihak, kami bertanya-tanya ada apa dengan Ford Motor Indonesia. Karena berdasarkan sepengetahuan kami berdasarkan data Gaikindo, sepanjang 2015 silam Ford Motor Indonesia berhasil menjual mobil dengan volume yang cukup banyak.

Sepanjang 2015, Ford Motor Indonesia berhasil menjual mobil sebanyak 6.103 unit, dimana penjualan mobil mereka paling banyak disumbang oleh Ford Ecosport yang hampir terjual hingga setengah penjualan mobil Ford, kemudian disusul oleh Fiesta dan Ranger. Angka tersebut memang terpangkas dari 11.614 unit di tahun 2014 silam dan Ford berhasil masuk ke dalam 10 besar brand mobil dengan penjualan terbanyak se-Indonesia pada saat itu.

Melihat angka penjualan yang hanya 6.103 unit, dari presentase penjualan tahun lalu memang menurun hampir 50%, tetapi memang di tahun 2015 penjualan mobil nasional dan penjualan mobil brand-brand lain juga ikut turun. Contoh, penualan mobil sepanjang Januari hingga Agustus 2014 pabrikan besar mengalami penurunan volume penjualan besar-besaran, Toyota turun 21%, Daihatsu 11%, Suzuki 23% dan Mitsubishi juga turun hingga 18%. Pengecualian untuk Honda yang sedang panen besar dengan Honda HRV dan Mobilionya, Honda justru meningkat hingga 8%.

Angka 6.000 unit penjualan juga sebenarnya bukan angka yang buruk, karena masih banyak pabrikan lain yang penjualannya kurang dari angka tersebut. Sebut saja Chevrolet, Kia, Hyundai, Tata, Peugeot dan merek-merek mobil premium, penjualannya tidak lebih banyak dari Ford dari segi kuantitas.

Sedangkan untuk Ford sendiri, alasan turunnya penjualan mobil mereka memang cukup bertubi-tubi. Pertama, semenjak hadirnya Ford di Indonesia pada tahun 2002, Ford menjadikan Ford Ranger sebagai tulang punggung utama mereka diikuti oleh Ford Escape, sayangnya Escape tidak dilanjutkan oleh Ford di Indonesia karena takut bersaing dengan CRV dan X-Trail. Kemudian di tahun 2012 penjualan Ford Ranger anjlok karena sulitnya pasokan unit yang disebabkan oleh banjir di Thailand, kemudian di tahun 2013 diberlakukan undang-undang minerba terbaru yang menurunkan penjualan mobil untuk tambang. Untungnya Ford masih selamat dikarenakan Ford Fiesta yang laris manis setelah mengalami facelift.

Di tahun 2014, Ford merasakan manisnya penjualan Ecosport yang saat itu hanya bersaing dengan Nissan Juke, tapi hal tersebut tidak berlangsung lama, karena di akhir tahun, Honda membawa Honda HR-V sebagai rival Ecosport berlogo Honda yang sebenarnya tidak lebih baik dari Ecosport dari segi value for money dan reliability, dan akhirnya penjualan Ecosport nyungsep. Begitupula dengan Fiesta yang sudah dikenal sejak tahun 2010 silam mulai terasa tua dibandingkan dengan Toyota Yaris, Honda Jazz dan Mazda2 SkyActiv yang baru saja diluncurkan.

Tahun 2015 akhir, Ford juga meluncurkan 3 buah model baru yaitu Ford Ranger Facelift, All New Ford Everest dan Ford Focus Facelit, three musketeer yang sangat membanggakan tersebut juga mengalami timing yang sangat sulit. Mulai dari Ranger yang diluncurkan bersamaan dengan Triton dan Hilux, dan Ford Everest yang hanya bisa mencari celah inden sebelum Fortuner dan Pajero Sport diluncurkan. Dan saat Fortuner diluncurkan, harga Ford Everest langsung terlihat kemalahan dan tidak menarik untuk dibeli jika dibandingkan dengan Fortuner atau Pajero Sport. Ford Focus? Jangankan promosi, untuk direview saja tidak ada unitnya!

Bergantungnya pasokan unit dari Thailand dikarenakan FMI tidak memiliki pabrik di Indonesia juga membuat Ford memberikan kesulitan, apalagi Ford selalu memberikan harga yang sangat kompetitif sehingga tidak banyak margin keuntungan yang bisa diambil. Ditambah lagi, nilai tukar Rupiah yang anjlok dan rencana kenaikan pajak untuk barang impor di masa pemerintahan Jokowi yang sedang gencar mengurangi impor demi nilai tukar membuat Ford melihat tidak ada masa depan bagi produk mereka yang saat ini masih mengandalkan impor.

Melihat kompetisi yang semakin ketat dan R&D Ford yang semakin telat untuk menggarap pasar Indonesia, rasanya memang masuk akal untuk mengatakan bahwa penjualan Ford akan menjadi niche market yang tidak perlu berharap menjadi mobil massal. Tetapi sampai menutup Ford Motor Indonesia, keputusan tersebut adalah keputusan yang amat mengecewakan karena kami sangat berharap Ford bisa terus bertahan melewati masa-masa sulit.

Kami akan mengenang Ford di Indonesia sebagai pabrikan mobil yang mengenalkan teknologi mobil yang bisa parkir sendiri, apa itu Hill Start Assist, apa itu Stability Control, apa itu dual clutch, apa itu mesin downsizing Turbo dan semua teknologi tersebut bisa kita dapatkan dengan harga yang terjangkau. RIP Ford Motor Indonesia, pelopor standar baru teknologi mobil Indonesia.

AutonetMagz.com – Nampaknya Yamaha mulai gatal dengan kehadiran Honda New CB150R yang bisa dibilang modelnya kini sudah all out. Hal ini bisa dibuktikan dari penjualan Oktober yang sempat overlap dengan Yamaha New Vixion meskipun Desember New Vixion berhasil mengubah arah peta. Namun tentu saja bayang-bayang Honda yang besar di segmen sport membuat Yamaha harus bergerak cepat.

Tidak perlu menunggu lama lagi, akhirnya Yamaha mengeluarkan juga Xabre 150, sejujurnya kami merasa ganjil dengan penamaan ini. Kenapa tidak memakai nama MT-15 yang jelas-jelas sangat mengambarkan motor ini sebagai bagian dari MT-series. Sedangkan Xabre hmm… ah saya bingung Yamaha dapat inspirasi nama ini, mungkin petingginya habis main GTA dan menemukan nama Sabre GT. Oke lah itu sekedar intermezzo saja haha…

Jika kita melihat dimensi dari motor ini sebenarnya masih menggunakan sasis yang serupa dengan New Vixion, yang didesain ulang menggusung tema konsep Street Extreme Show Off Style, Confidence Riding Position, Fun Riding Performance. Apa saja pembenahan yang dilakukan, cukup banyak… Kita bisa melihat bodi yang di-redesign ulang dengan banyak menggunakan unsur MT-series seperti position riding yang sedikit merunduk dengan setang fatbar.

Selain itu ubahan paling menonjol adalah kaki kaki karena motor ini mengadopsi suspensi depan Up Side Down yang bisa dibilang pertama kali di motor sport naked 150 cc. Inovasi lain adalah penggunaan banana swing arm alumunium yang diadopsi dari R15. Tidak hanya itu bahkan velg pun menggunakan ukuran yang cukup lebar dengan motif yang berbeda dengan New Vixion maupun R15. Ukuran ban pun cukup fantastis karena ban depan menggunakan 110/70 dan ban belakang 130/70.

Selain kaki-kaki pembenahan paling menonjol tentu saja iluminasi lampu yang kini lebih advance seperti headlamp dan stoplamp menggunakan LED dan speedometer menggunakan LCD Digital. Yamaha Xabre akan mendapatkan tiga pilihan warna : Silver Clarent (silver), Gunmetal Katana (abu-abu), Black Dagger (hitam). Namun jangan kaget kalau semua pembenahan ini dibanderol dengan harga Rp.29.800.000,-. Selisih dikit sih sama R15, nah bagaimana komentarmu? monggo sampaikan di bawah ini ya.

AutonetMagz.com – Akhirnya Yamaha merilis juga motor sport naked 150 cc dengan ubahan cukup ekstrim, dikatakan ekstrim sebab mereka tidak hanya memoles di sektor bodi namun juga di sektor kaki kaki. Secara spek mesin memang masih menganut 150 cc LC4V dengan tenaga 16,35 PS@8500RPM dan torsi 14,30 Nm@7500 RPM. Yap ini tidak beda jauh dengan New Vixion.

Harga yang diberikan Yamaha terhadap Xabre 150 ini memang cukup mengejutkan karena dibanderol mendekati versi fairing R15 yaitu Rp.29.800.000,-. Namun jika dilogika sebenarnya agak wajar karena harga ini sebanding dengan penggunaan kaki-kaki yang terhitung fantastis seperti suspensi depan Up Side Down dan swing arm banana alumunium di bagian belakang juga velg dengan rim lebar.

Namun bila anda berminat, kini Yamaha kembali membuka booking online yang pernah dilakukan saat merilis Yamaha R15, R25 dan Nmax. Booking online ini dibuka untuk 1000 konsumen pertama yang ingin memesan Xabre via online dan berlaku secara nasional. Pemesanan online ini dibuka mulai tanggal 1 Februari 2016 mulai pukul 12.00 siang hingga 3 Februari 2016.

Jadi bila anda merasa boleh juga dengan pembenahan dan harga lalu berniat meminang bisa langsung saja ke www.yamahamotoronline.com/xabre. Bila pesanan telah siap maka akan diberikan bukti registrasi online dalam bentuk pdf dan dikirimkan secara otomatis melalui email. Pembelian online ini bisa dilakukan dengan tunai atau dengan kredit.

Pemesanan online akan mendapatkan merchandise menarik berupa helm motard, jaket Xabre dan kemeja Yamaha Tech 3. Warna yang ditawarkan Yamaha Xabre 150 adalah Silver Clarent (silver), Gunmetal Katana (abu-abu), Black Dagger (hitam). Monggo bila tertarik bisa dipesan langsung ke webnya tapi sebelum itu monggo corat coretnya dulu di bawah ini.

AutonetMagz.com – Honda Brio dengan kiprahnya sebagai LCGC, walaupun sih harganya sangat tidak mendekati wilayah LCGC, namun tidak menyurutkan para konsumen untuk tetap meminangnya. Namun masih ingatkah anda tentang Honda Brio Sports? walaupun penjualannya kini sudah discontinue tapi rupa-rupanya Honda telah menyiapkan penggantinya.

Berdasarkan sumber dari pembaca yang dikirim baru baru ini, nampak sesosok Honda Brio dengan model layaknya bodi kit dress up ala RS. Awalnya kami mengira bahwa ini hanyalah dress up iseng dari seorang pemilik Brio yang mengganti wajah memakai Mobilio RS, karena memang dimungkinkan mengoper wajah Mobilio RS ke Brio. Hanya saja yang membuat ganjil adalah beberapa detailing nampak berbeda dan rapi seperti grille yang berwarna hitam.

Beralih ke bagian velg, modelnya nampak berbeda dengan memakai model two tone, bukan variasi dan bukan juga hasil comot dari bekas velg mobil lain, memang seperti dipersiapkan untuk mobil ini. Berhubung Honda Brio Sport kini sudah discontinue sehingga menurut kami sangat mungkin jika Honda sedang mempersiapkan Brio facelift dengan tipe RS.

Spion pun menggunakan model Jazz versi baru yang juga dipakai di Honda Mobilio dan Honda BR-V. Sayangnya kami tidak mendapatkan hasil foto di bagian belakang dan interior untuk memastikan ubahannya. Sehingga kami belum bisa memastikan apakah Brio yang satu ini juga sudah mengapikasi dashboard BR-V atau belum. Bagaimana menurut anda? Monggo sampaikan pendapat anda di bawah ini.

AutonetMagz.com – Setelah kami mendapatkan spyshot Honda Brio facelift terbaru yang dikirimkan lewat seorang pembaca melalui email, sebenarnya kami agak tergelitik untuk mencari adakah varian tersebut di TPT. Sebab dari tampilannya yang mencomot Honda Mobilio RS harusnya tidak mustahil bila varian yang seperti di gambar ini bernama Brio RS.

Sedikit iseng dan selidik menyelidik, ternyata memang benar bahwa Honda sedang menyiapkan varian terbaru, dibuktikan dengan database TPT online kemenperin. Nampak Honda Brio Satya tipe S dan tipe E sedang didaftarkan, namun setelah itu kami mendapatkan nama Honda Brio RS 1.2 CVT CKD juga ikut terdaftar.

Dugaan kuat kami nampaknya Honda Brio RS akan diposisikan menggantikan Honda Brio automatic versi pendahulunya. Artinya model ini sebagai diferensiasi antara model Honda Brio Satya dengan Honda Brio RS dimana posisi harganya pastilah berkisar di 150 jutaan.

Dengan spyshot dan daftar TPT ini diindikasikan model baru Brio ini muncul dalam waktu tidak terlalu lama. Kami sebenarnya cukup penasaran apakah dashboard Honda Brio RS ini akan memakai dashboard Honda BR-V atau tidak, bila ya maka akan sangat value posisi dari Honda Brio RS. Bagaimana menurutmu, silahkan berikan komentar di bawah ini.